TANJUNG SELOR – Di tengah Pandemi Covid-19, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara), melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara kembali memberikan pelayanan kesehatan pengobatan gratis ke wilayah perbatasan. Kali ini, pelayanan kesehatan yang dikenal dengan program “Dokter Terbang” itu, dilaksanakan di Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara Usman mengungkapkan, pada 2020, program pelayanan kesehatan Dokter Terbang sendiri, ditarget melayani 7 titik DTPK (Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan) di Kaltara. Namun karena terhalang pandemi Covid-19, dari 7 titik yang ditargetkan baru 3 titik yang terealisasikan. Yakni di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan dan SP 7 Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan. Termasuk ketiga yang dilaksanakan pada Kamis (23/07) di Desa Mansalong.
“Melihat kasus Covid-19 yang mulai melandai di Kaltara. Dan juga mulai menyambut Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menuju masyarakat Kaltara produktif dan aman Covid-19. Layanan kesehatan jemput bola program Dokter Terbang oleh Pemprov Kaltara kembali hadir melayani masyarakat,” kata Usman yang didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan (SDK), Dedy Prasetya Noor.
Usman mengatakan, untuk pelayanan pengobaan gratis di Desa Mansalong, dipusatkan di SMA 1 Lumbis dengan mendatangkan dua dokter spesialis. Yakni Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dan Dokter Spesialis Anak. “Kegiatan ini sebenarnya sudah mulai kemarin. Namun di hari pertama hanya proses pendaftaran melalui Puskesmas dan Kepala Desa. Hari ini, Kamis (23/072020), barulah dilakukan pelayanan kesehatan,” katanya.
Dalam pelayanannya, pengobatan gratis buka mulai jam 07.00 pagi hingga 17.00 sore. Diatur dengan memperhatikan protokol kesehatan sebelum memasuki area pelayanan. Di antaranya, pasien maupun pendamping harus menggunakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak minimal 1 meter.
“Tidak hanya itu, kita juga lakukan pengecekkan suhu badan. Selain itu, menerapkan sistem antri, yang sudah diatur sesuai nomor antrian. Jadi setiap 1 jam dilayani 20 orang pasien, ini agar tidak terjadi penumpukkan orang,” ujar Dedy menambahkan. Hingga berita ini dilansir, siang kemarin dilaporkan ada sebanyak 77 warga telah mendaftar. “Penyakit dalam ada 62 orang, dan sisanya 15 orang memeriksakan anaknya ke Dokter Spesialis Anak,” ungkapnya.
Sebagai informasi, sebelumnya pelayanan Dokter Terbang tahun 2020 telah melayani Kecamatan Aji Kuning Desa Maspul. Di mana saat itu, pasien yang mendapat pelayanan sebanyak 90 orang. Sementara pelayanan di SP.7 Kabupaten Bulungan sebanyak 80 orang. (humas)