TARAKAN – Pendistribusian logistik termasuk surat suara ke Pulau Sadau Kelurahan Karang Harapan dilaksanakan petugas KPU Tarakan di H-1 pencoblosan, Selasa (13/2/2024).
Pendistribusian ke satu TPS terluar di Tarakan dikawal ketat personel kepolisian.
“Memang dari tahun ke tahun, di Pulau Sadau ada satu TPS berdiri sejak pemilu langsung tahun 1999 sampai sekarang. Pulau Sadau ada warga tinggal di situ, punya hak pilih. Dan kemarin selama tahapan sudah dilakukan coklit di situ,” beber Komisioner KPU Kota Tarakan, Herry Fitrian.
Ia melanjutkan lagi bahwa, di sana juga sudah ada penetapan DPT, jumlah pemilub 62 orang di TPS 34 Kelurahan Karang Harapan Kecamatan Tarakan Barat.
“Untuk pendistribusian kami menggunakan perahu dan untuk kotak suara terlindungi, kami pakai plastik dan pelampung. SOP-nya kalau mau nyeberang, melewati pulau, supaya tidak terjadi hal tidak diinginkan, tenggelam terendam air kami pakai pelampung,” jelasnya.
Target besok pagi pukul 07.00 WITA sudah dibuka TPS Pulau Sadau dan diharapkan warga Pulau Sadau dapat menggunakan hak pilihnya. “Jika ada beberapa warga Pulau Sadau yang bekerja di luar, dia harus kembali ke Pulau Sadau tapi itu jarang terjadi. Karena tingkat partisipasi Pulau Sadau tinggi,” jelasnya.
Ia melanjutkan, petugas KPPS tujuh orang bersama linmas, warga Pulau Sadau dan mereka akan bertugas di hari H.
“Prediksi kalau ada 62 pemilih, jam delapan dan jam 9 selesai, perhitungan di sore juga selesai,” jelasnya.
Untuk pengamanan, ada petugas kepolisian dan PAM TPS sudah disiapkan bermalam di Pulau Sadau dan mengawal logistik ke lokasi.
Untuk DPT lanjutnya ada penurunan dari 2019. Pemilu sebelumnya DPT tembus 70-an orang pemilih. “Terakhir ke Sadau tahun 2014 dan sekitar 15 tahun lalu masih di angka 100 pemilih. Entah bagaimana mungkin beberapa warga Pulau Sadau memutuskan ke Tarakan pindah domisili,” terangnya.
Ia menambahkan, Pulau Sadau sendiri tidak ada sekolah baik SD dan SMP sehingga ada beberapa anak-anak bersekolah di Tarakan. “Pulau Sadau bergantung kehidupannya dengan mencari ikan. Beberapa tahun terakhir mereka mencoba peruntungan kerja kota,” terangnya.
Sementara itu Wilson, Lurah Karang Harapan mengungkapkan, di Pulau Sadau sendiri, secara administrasi masuk Karang Harapan. Dan ini merupakan satu RT 13. Jumlah KK di data kelurahan sebanyak 30 KK. Total penduduk masuk ke kelurahan ada 102 jiwa.
“Peserta pemilih masuk di DPT PPS Karang Harapan 62 orang pemilih ada di TPS 34,” terangnya.
Ia menambahkan lagi bahwa warga Pulau Sadau permanen dan untuk alasan anak-anak sekolah, banyak pindah ke wilayah kota. “Mereka banyak keluarganya di Selumit dan Juata Permai RT 18 dan biasanya orangtua menemani anaknya sekolah di Pulau Tarakan. Keseharian mereka di Pulau Sadau pasang kerambah, mayoritas nelayan di sana. Mereka berdiam di Pulau Sadau. Luasan pulau data kami terima dari PU 35 hektare,” pungkasnya. (*)