TARAKAN- Ketua PURT DPD RI Hasan Basri, melakukan kunjungan kerja ke Polda Kalimantan Utara (Kaltara) untuk membahas sejumlah isu krusial terkait keamanan dan ketertiban di wilayah perbatasan.Kunjungan ini disambut langsung oleh Kapolda Kaltara, Irjen Pol. Hary Sudwijanto, beserta jajarannya.

Dalam pertemuan tersebut, Hasan Basri menyampaikan perhatiannya terhadap tiga masalah utama yang mendesak di Kaltara: tindak pidana perdagangan orang (TPPO), peredaran narkoba, dan penyelundupan barang ilegal. Ia menyoroti posisi strategis Kaltara sebagai pintu masuk dan keluar di perbatasan dengan Malaysia, yang menjadikannya rentan terhadap berbagai tindak kejahatan transnasional.
“Kita ketahui Kaltara merupakan salah satu wilayah pintu masuk perbatasan. Ini menjadi lokasi strategis bagi peredaran narkoba melalui ‘jalur-jalur tikus’ dan juga tindak pidana perdagangan orang,”
Data yang dipaparkan dalam pertemuan menunjukkan peningkatan kasus yang mengkhawatirkan. Jumlah korban TPPO mengalami lonjakan tajam pada tahun 2024, mencapai 396 korban dari 49 kasus. Mayoritas korban, sebanyak 81 orang, adalah Pekerja Migran/Pekerja Rumah Tangga (PMI/PRT) yang dieksploitasi. Sementara itu, kasus narkoba juga menunjukkan tren peningkatan signifikan, dengan total 401.474 gram sabu berhasil diamankan dari tahun 2023 hingga pertengahan 2025.

Selain itu, penyelundupan barang ilegal seperti kosmetik dan pupuk dari Malaysia juga menjadi perhatian serius. Hasan Basri berharap Polda Kaltara dapat meningkatkan mitigasi dan pencegahan secara maksimal untuk menuntaskan program Nawacita Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait ketahanan pangan.
Polda Kaltara menyambut baik masukan dari DPD RI dan menegaskan komitmennya untuk berkolaborasi. “Polda Kaltara siap untuk berkolaborasi bersama, sekaligus melakukan berbagai upaya agar ketertiban dan keamanan di Kaltara dapat terjamin dengan baik,” tutur Hasan Basri.
Hasan Basri juga menyampaikan pesan khusus mengenai kerja sama dengan kepolisian Sabah untuk menjamin pasokan kebutuhan pokok bagi warga di daerah perbatasan yang sulit diakses seperti Krayan. Selain itu, ia juga mendorong prioritas penerimaan anggota Polri dari putra-putri terbaik Kaltara untuk bertugas di wilayahnya sendiri. Kapolda Kaltara memastikan bahwa kebijakan ini sudah berjalan dengan baik.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara DPD RI dan Polda Kaltara dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah perbatasan, sekaligus mendukung program-program nasional untuk kesejahteraan masyarakat. (*)