TARAKAN – Hasan Basri menjadi orang pertama yang mengembalikan formulir pendaftaran untuk penjaringan calon Gubernur Kaltara ke kantor Sekretariat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jumat (12/4/2024).
Hal ini menunjukkan keseriusannya untuk bisa mendapatkan dukungan dari PKS di bursa pencalonan Gubernur Kaltara.
“Dalam politik itu serius dan tidak politik beda tipis, kalau tidak serius berarti saya cuma ambil formulir saja. Sekarang ini mengembalikan, berarti saya serius mau membuat perubahan yang terbaik di Kaltara,” kata Hasan Basri, ditemui usai mengembalikan formulir pendaftaran.
Ia menambahkan, Kaltara tidak bisa berdiri sendiri dan harus mendapatkan dukungan dari semua pihak. Termasuk didalamnya, partai politik agar bisa berkolaborasi membangun Kaltara.
“Bukti keseriusan saya, pendaftar pertama dan sekaligus mengembalikan formulir pertama ke PKS,” imbuhnya.
Sama halnya di partai lain, saat ini negosiasi masih berjalan dan diharapkan bisa mendapatkan dukungan partai politik. Ia juga menyerahkan sepenuhnya proses penjaringan ke partai PKS dan menerima apapun hasilnya nanti.
Meski pada akhirnya nanti tidak mendapatkan dukungan PKS, Hasan Basri memastikan akan tetap menghormati keputusan tersebut.
Disinggung soal seperti apa figur calon wakilnya nanti, Hasan Basri mengungkapkan masih harus berkomunikasi dengan partai pendukungnya.
“Siapa tahu ada calon lain yang mau didorong PKS, dari internalnya atau partai lain. Harus dibicarakan bersama, kan PKS ini baru 4 kursi jadi butuh 3 kursi lagi untuk bisa membuat syarat pencalonan Gubernur Kaltara menjadi cukup,” ungkap Senator DPD RI ini.
Namun, ia pastikan hanya mendaftarkan diri untuk calon Gubernur. Jika pada akhirnya nanti ia malah terpilih untuk menjadi wakil, Hasan Basri mengatakan akan mundur.
“Kalau wakil, saya mundur,” tuturnya.
Rencana dalam waktu dekat, perkiraan 15 April mendatang atau setelahnya, pihaknya akan mendaftar lagi ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dari range yang sudah dibuatnya, kemungkinan akan ada 4 atau 5 partai yang akan dimasuki untuk mendaftar.
“Tapi paling minimal, kalau sudah memenuhi syarat kursi. Kalau PKS kan belum cukup, mungkin tambah PDIP berarti sudah cukup. Nanti tinggal tambah partai lain, dan paling tidak syarat pencalonan saya sudah cukup. Memang saya tidak tahu juga didukung atau tidak, tapi paling tidak saya sudah berusaha sebaik mungkin, proses sudah saya ikuti. Jangan sampai Undang undang No.7 Tahun 2017 dirubah hanya karena cuti, kan berubah lagi,” pungkasnya.(*)