TARAKAN – Keseriusan Hasan Basri untuk maju dalam kontestasi pemilihan kepada daerah Provinsi Kalimantan Utara semakin terlihat. Saat menggelar buka puasa bersama di kediamannya, banyak masyarakat yang meminta secara langsung untuk ikut bertarung dalam pemilihan gubernur.
Menanggapi hal tersebut, kepada awak media Hasan Basri mengaku siap jika keluarga ikut mendukung. Saat ini ia akan berdiskusi dan meminta restu terlebih dahulu kepada keluarga.
Meski demikian, ia juga tetap akan mengikuti tahapan-tahapan pilkada seperti pendaftaran pada penjaringan partai politik untuk mendapat dukungan.
Saat ini, Hasan Basri sudah melakukan pengambilan berkas formulir penjaringan di PKS. Ia juga mengatakan, dirinya dihubungi petinggi partai Demokrat Kaltara untuk ikut dalam proses penjaringan.
“Kemarin sudah di PKS, saya dihubungi oleh ketua DPD Kaltara Pak Yansen untuk ikut penjaringan di Demokrat, saya bilang siap dan segera melakukan pendaftaran. Tetapi sekali lagi tetap keputusan akhirnya akan saya bicarakan dengan baik bersama keluarga,” kata Hasan Basri kepada awak media.
Hal lain yang akan menjadi pertimbangan Hasan Basri dalam mengambil keputusan maju di pilkada yakni mahar partai. Ia akan mempertimbangkan jika penerapan mahar dinilai terlalu tinggi.
“Kalau partai membuka pendaftaran, sepanjang itu masih normatif dan tidak terlalu membebani ya kita daftar, dalam hal ini maharnya terlalu berat dan sebagainya ya untuk apa. Kita ingin melahirkan pemimpin yang membangun Kalimantan Utara,” ujar dia.
Hasan Basri juga mengungkapkan Kaltara sudah dua kali merasakan dipimpin Gubernur dari luar Kaltara. Belum pernah merasakan putra daerah yang memimpin, padahal sebagai salah satu pendiri membuat Kaltara itu ada, harusnya bisa dipimpin putra daerahnya sendiri.
“Kita mau rasakan juga bagaimana Kaltara ini dipimpin putra daerahnya. Kita punya sumberdaya manusianya, ada kemampuan untuk itu,” bebernya.
Masyarakat harus melihat apa yang sudah dihasilkan pemimpin dari luar Kaltara memimpin. Bandingkan lagi dengan apakah ada sumberdaya manusia dari Kaltara yang sebenarnya bisa memimpin.
Dari figur bakal calon yang sudah meminangnya, Hasan Basri mengatakan sudah memiliki kriteria sendiri akan berpasangan dengan figur seperti apa. Paling tidak, kata dia harus memiliki visi dan misi yang baik untuk Kaltara. Kemudian siap untuk membuat MoU siap tidak korupsi selama memimpin Kaltara, apalagi nepotisme dan lainnya.
“Tidak terlalu banyak cawe-cawe lah untuk kepentingan yang lebih kecil, remeh temeh. Masa urusan masuk sekolah pun pemerintah daerah yang mengurusi, kasihlah pihak yang punya kepentingan lebih luas. Pemimpin Kaltara harus berpikir lebih besar, bagaimana Kaltara bisa menyamai provinsi lainnya,” pungkasnya.
Ketika ditanya mengenai Kaltara saat ini, menurutnya lebih tenggelam dari sebelumnya. Belum lebih maju.
“Sedih lah, kita ini pendiri terbentuknya Kaltara yang berdarah-darah melakukan demo, loncat pagar dan lainnya. Tapi melihat Kaltara yang sekarang ini, sedih. Program yang kita masukkan dibiarkan bahkan dihalang-halangi,” akunya.
Hasan Basri kembali menegaskan, sikap politiknya di Pilkada Kaltara akan mantap jika tidak terbebani oleh mahar dan cost politik yang berlebihan.
“Tapi kalau semua serba money, saya paling pertama yang angkat tangan. Sekarang politik yang ada di Kaltara, mahar politiknya tergantung, kalau maharnya terlalu besar ya tunggu dulu, kalau yang wajar-wajar saja boleh lah,” kata Hasan Basri.
Ia juga menyampaikan, keinginannya untuk ikut dalam Pilkada Kaltara adalah untuk maju sebagai calon Gubernur. Jika ada tawaran kepada Hasan Basri untuk menjadi calon Wakil Gubernur, Hasan Basri akan menolaknya.
“Harus 01, kalau 02 saya nggak maju. Kita ini sudah urussn nasional, kalau 02 lebih baik saya di DPD,” pungkasnya. (sha)