Jakarta – Tas mahal keluaran Hermes atau Chanel telah lama menjadi simbol status sosial para sosialita dan orang-orang kaya. Tas dari kedua brand tersebut memang dikenal akan desain dan material yang membuatnya terlihat mewah. Sama-sama eksklusif, tapi tampaknya ada satu brand yang hirarkinya dinilai lebih dari pada yang lain. Hal ini belakangan jadi viral karena serial China Nothing But Thirty.

Beberapa waktu lalu sebuah adegan dalam serial Nothing But Thirty jadi viral di media sosial China. Adegan tersebut menunjukkan ternyata ada hirarki dalam hal brand tas mahal. Dalam video, karakter utama Yao Tong diceritakan memakai Chanel 2.55 flap bag edisi terbatas ke sebuah pertemuan ibu-ibu kaya. Sedangkan yang lainnya mengenakan tas Hermes jenis Birkin atau Kelly.
Setelah pertemuan tersebut, mereka pun foto bersama yang kemudian diunggah ke media sosial. Dari situ, Yao Tong menyadari jika foto tasnya dipotong dalam gambar. Adegan itu seolah menunjukkan bahwa tas Chanel, meski harganya juga mahal, dianggap tidak setara dengan Hermes.

Setelah ditayangkan, sejumlah influencer yang mungkin juga sering pakai tas mahal dan berkumpul dengan sesama sosialita mengunggahnya potongan klip itu ke media sosial. Tak lama, adegan tersebut semakin mendapat perhatian dari netizen. Banyak yang berkomentar jika itu adalah penggambaran realistik mengenai hierarki sosial China dan obsesi para sosialita dengan Hermes.
Dalam episode tersebut, Yang Tao pun baru menyadari bahwa ia memakai tas yang salah dalam pertemuan. Saat foto bareng, wanita yang diceritakan menjalankan perusahaan tembakau itu tampak menyembunyikan tasnya di belakang. Setelahnya, Yang Tao langsung meminta seorang kenalan agar bisa beli tas Hermes Kelly dalam tiga hari yang biasanya bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan.
Serial Nothing But Thirty jadi favorit para pecinta fashion di China karena menampilkan dunia fashionista yang cukup akurat. Banyak dari mereka yang kemudian membahas barang-barang yang dipakai di drama tersebut dan harganya. Drama itu sendiri bercerita mengenai emosi dan tekanan para wanita berusia 30 tahun yang mulai meninggalkan masa muda menuju masa dewasa.(sha)