TARAKAN – Ikatan Bidang Indonesia (IBI) Cabang Kota Tarakan menggelar rapat kerja dengan tema perjalanan panjang profesi bidan mewujudkan generasi unggul menjadi Indonesia maju di Aula RSUD dr Jusuf SK, Sabtu (18/3/2023) pagi tadi.

Kegiatan rakercab ini dibarengi dengan seminar ilmiah dengan tema upaya penanggulangan kegawatan neonatus dan mengenal lebih dekat skrining hipotiroid kongenital pada BBL.
Ketua IBI Cabang Kota Tarakan Agustina mengatakan, tugas seorang bidan untuk memberikan pelayanan kepada ibu sebelum hamil, ibu hamil, nifas hingga ke anak. Akan tetapi, disisi lain bida juga dituntut untuk prosionalisme sesuai dengan undang-undang kebidanan Tahun 2019.
“Alhamdulillah bidan di Tarakan sudah mengikuti S1 kebidanan, meski saat ini dalam proses sekitar ada 48 orang dan ada satu orang yang belum dapat izin dari provinsi,” ungkapnya.

Agustina berharap, pemerintah dapat mempermudah para bidan dengan memberikan izin belajar. Sebab, ini merupakan aturan sesuai undang-undang.
“Pemerintah dapat mendukung dan memfasilitasi kami terkait dengan izin bidan,” harapnya.
Saat ini, lanjut Agustina, jumlah bidan di Kota Tarakan ada sekitar 400 orang dengan persentase 75 persen yang aktif dan 25 persen yang tidak aktif.
“Yang tidak aktif ini ada yang tidak bekerja, ada yang belum bergabung dengan kami dan ada juga yang belum pidah,” ujarnya.
Para bidan yang tergabung dalam IBI Cabang Tarakan ini kata Agustina, setiap waktu dievaluasi oleh pengurus daerah. “Bagaimana kegiatan-kegiatan dalam setiap periode, apa aja kegiatan yang telah dilaksanakan,”pungkasnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Tarakan Tarmiji menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh bidan di Tarakan atas dedikasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Menurutnya, profesi kebidanan merupakan profesi yang luhur dan mulia. Pelayanan kebidanan secara keseluruhan dituntut untuk dapat terselenggara dan bertanggung jawab, akuntabel, bermutu, amar dan terjangkau oleh bidan yang memiliki kompetensi moral yang tinggi.
“Dalam upaya untuk mewujudkan pelayanan kebidanan yang ideal tersebut IDI hadir sebagai organisasi profesi yang telah memegang peranan penting dalam profesi bidan,” ungkapnya.
Salah satu tujuannya, lanjut Tarmiji, untuk meningkatkan kebijakan profesionalisme untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Pemerintah Kota Tarakan memberikan apresiasi atas pelaksanaan rakercab dan seminar ilmiah ini.
“Rakercab ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi sejauh mana program yang telah dijalankan selama ini sehingga kota Tarakan lebih baik ke depan. Dengan adanya seminar ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pada bidan dalam menunjang profesionalisme,” harapnya.(sha)