TARAKAN – Sektor perbankan di Kalimantan Utara (Kaltara) terus menunjukkan kinerja positif. Pertumbuhan kredit pada November 2024 mencapai 13,65 persen (yoy), meskipun sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya.

“Kenaikan ini terutama didorong oleh pertumbuhan kredit modal kerja dan konsumsi yang menunjukkan optimisme pelaku usaha dan masyarakat,” ungkap Wahyu Indra Sukma, Kepala KPw BI Kaltara.

Pertumbuhan Total Kredit pada bulan laporan didukung olehseluruh komponen kredit. Kredit Modal Kerja (pangsa34,83 persen) tumbuh sebesar 13,53 persen (yoy) dengan total outstanding Rp7,22 triliun. Pertumbuhan Kredit Konsumsi (pangsa 31,97 persen) mengalami pertumbuhan sebesar 13,49 persen(yoy) dengan total outstanding Rp 6,63 triliun. Pertumbuhan Kredit Investasi(pangsa 33,21 persen) mengalami pertumbuhan sebesar 13,93 persen (yoy) dengan total outstanding Rp6,88 triliun.
“Peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit pada pertengahan triwulan IV2024 merupakan cerminan optimisme masyarakat terhadap perekonomian dan pemerintahan baru ke depannya, terutama pada kredit modal kerja yang meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan bisnis ke depan,” jelas Wahyu Indra Sukma.
Lebih lanjut dia menjelaskan, secara sektoral, tiga sektor Lapangan Usaha (LU) utama yang menjadi andil terbesar pangsa kredit yaitu Industri Pengolahan (pangsa 21,36 persen), LU Pertanian dan Kehutanan (pangsa 16,58 persen) dan Perdagangan Besar & Eceran (pangsa 14,94 persen). Pertumbuhan positif kredit pada November 2024 jugadimotori oleh beberapa sektor unggulan Kaltara, khususnya LU Industri Pengolahan, LU Jasa Pendidikan dan LUAdministrasi Pemerintahan. Penyaluran kredit pada LU Industri Pengolahan melanjutkan peningkatan pertumbuhan sebesar 164,63 peraen (yoy) sejalan dengan adanya pembangunan pabrik di sektor industri pengolahan di Kaltara.
“Pertumbuhan kredit yang signifikan terjadi pada sektor industri pengolahan, seiring dengan adanya pembangunan pabrik baru di wilayah tersebut. Selain itu, sektor pertanian, kehutanan, perdagangan, serta jasa pendidikan dan pemerintahan juga turut berkontribusi pada pertumbuhan kredit secara keseluruhan,” tuturnya.
Sementara itu, pertumbuhan dana pihaketiga (DPK) di m Kaltara pada November 2024 tetap tumbuh sebesar 4,89 persen (yoy), tumbuh dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,75 persen (yoy). Pertumbuhan DPK didorong oleh tetap tumbuhnyakomponen Giro sebesar 13,96 persen (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 8,34 persen (yoy), serta meningkatnya komponen Tabungan yaitu tumbuh sebesar 4,81 persen (yoy), lebih tinggi daribulan sebelumnya sebesar 4,77 persen (yoy). Di sisi lain, komponen Deposito berlanjut terkontraksi sebesar -7,39 persen (yoy), memburuk dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar -6,49 persen (yoy).
“Meskipun demikian, perlu diwaspadai kontraksi pada komponen deposito yang dapat mengindikasikan adanya pergeseran preferensi masyarakat dalam berinvestasi,” pungkasnya. (*)