TARAKAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kecewa dengan penanganan sampah di Kota Tarakan yang dinilai belum maksimal. Salah satu penyebabnya, karena minimnya Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R).
“Pertanyaan saya benar kah TPS3R itu programnya berjalan. Kalau menurut komisi 3 belum sukses dan berjalan baik,” kata Muhammad Hanafia Ketua Komisi III DPRD Kota Tarakan, Selasa (23/4/2024).
Selama ini DPRD Tarakan rutin melakukan Kunjungan Lapangan (Kunlap) terkait persoalan sampah. Dari hasil Kunlap tersebut, dia menilai keberadaan TPS3R masih kurang di Tarakan. “Masa hanya satu ditiap kelurahan, Tarakan ini wilayah padat penduduk,”katanya.

Selain itu, dia menyoroti kurangnya sosialisasi tentang ajakan membuang sampah pada tempatnya. Menurutnya, sosialisasi semacam itu perlu ditingkatkan dan dimaksimalkan. Kendati demikian, pihaknya cukup memaklumi hal tersebut karena mengatasi persoalan termasuk sampah butuh proses.

Dia menegaskan, DPRD Tarakan tidak pernah menghalangi urusan budgeting tentang pembangunan TPS3R untuk menangani sampah.
“Terus pekerja atau petugas di TPS3R cukup kah. Pemerintah siap kah membayar petugas yang ada disitu kan belum. Hari ini saya selalu ketua komisi selalu memerhatikan persoalan ini. Sampai hari ini juga komisi 3 merasa kecewa,” paparnya.
Menurutnya, banyak bukti yang menunjukkan persoalan sampah di Tarakan belum maksimal. Salah satunya di Gunung Selatan, dimana masyarakat masih membuang sampah dilokasi tersebut. Menurutnya, hal itu terjadi karena minimnya TPS3R di Tarakan.
“Saya bisa menunjukkan dimana-dimana di Sebengkok, Selumit dan Mambrungan. Apa sukses? teman-teman wartawan bisa lihat kok apalagi masyarakat,”katanya.
“Saya tidak menyebut siapa kepala daerahnya ataupun siapa saat ini, kan Pemkot Tarakan ini berkesinambungan. Karena kurangnya TPS3R sehingga masyarakat membuang sampah sembarang,”pungkasnya. (sha)