Mengikuti Kunjungan Gubernur Kaltara ke Wilayah Pesisir Kaltara
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) dengan didukung penuh Pusat dan juga dari pemerintah daerah, terus berupaya mewujudkan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning – Mangkupadi yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan. Apa proyeksi ke depan, Kawasan yang berada di pesisir laut itu?
Khair Alam Maulansyah, HUMAS PROV KALTARA
Dalam kunjungannya ke wilayah pesisir Kaltara, tepatnya di Tanah Kuning dan sekitarnya awal pekan lalu, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie sekaligus menyampaikan langsung kepada masyarakat, terkait dengan rencana menjadikan daerah tersebut menjadi kawasan industri yang berkelas dunia.
“Kami mohon dukungan seluruh masyarakat, utamanya masyarakat di Kecamatan Tanjung Palas Timur ini, terkhusus warga desa Tanah Kuning dan Mangkupadi. Kita akan membangun sebuah Kawasan industri di daerah ini. Skala besar, di areal ribuan hektare. Nanti akan ada beberapa pabrik yang didirikan. Ada pabrik smelter atau alumunium, baja, ada pabrik baterai, mungkin juga otomotif dan lainnya,” ujar Gubernur di depan masyarakat Desa Tanah Kuning maupun Mangkupadi.
Salah satu kunci keberhasilan investasi, kata Irianto, adalah bergantung pada kondisi sosial dan keamanan wilayah. Masyarakat sangat berperan dalam mendukung kedua hal tersebut. “Untuk itu, peran masyarakat dalam menjaga kondusifitas dan keamanan daerah sangat penting. Itu salah satu kuncinya. Kalau warganya tidak akur, saling membenci, akan mengganggu investor yang akan masuk. Bahkan bisa jadi tidak mau, dan memilih daerah lain yang lebih aman dan nyaman,” kata Irianto.
Dikatakan, Kaltara, khususnya kawasan pantai Tanah Kuning dan sekitarnya memiliki potensi besar untuk bisa menjadi sebuah Kawasan industry. Termasuk letak geografisnya. Di mana, lautnya berada di wilayah jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang merupakan lintasan laut perdagangan internasional, serta berada pada kawasan pusat ekonomi dunia masa depan atau pacific rim dan langsung berhadapan dengan negara tetangga.
Kunci lain terealisasi KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi, adalah terbangunya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Disebutkan Gubernur, saat ini tengah dalam proses akan dimulai pembangunan PLTA di Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan. Dirinya pun berharap, masyarakat memberikan dukungan terhadap percepatan realisasi pembangunan PLTA yang diproyeksikan akan menjadi terbesar di Asia Tenggara itu.
“Alhamdulillah, pemerintah pusat sangat mendukung program ini. Salah satunya dibuktikan dengan masuknya KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi dalam proyek strategis nasional (PSN). Sehingga tak hanya oleh daerah, terealisasinya KIPI juga menjadi tanggungjawab pusat,” ungkapnya.
Lalu apa yang akan didapatkan masyarakat dengan terbangunnya Kawasan industri tersebut? Gubernur menjelaskan, masyarakat Tanah Kuning dan sekitarnya, juga warga Kalimantan Utara, bahkan Indonesia akan memperoleh dampak positif dari adanya Kawasan industri tersebut.
Selain akan membuka lapangan kerja yang bisa menyerap puluhan ribu, bahkan ratusan ribu orang, kawasan industri ini juga akan menjadikan daerah di sekitarnya menjadi sebuah kota baru. Sehingga secara akan menumbuhkan ekonomi di Kaltara.
“Kawasan industri ini bukan hanya menjadikan Kaltara ke depan sebagai daerah maju, namun juga untuk masa depan Indonesia. Akan menjadi salah satu menopang pertumbuhan ekonomi bangsa ini,” tegasnya.
Untuk diketahui, sejumlah investor berminat membangun industri di KIPI Tanah Kuning. Bahkan beberapa di antaranya telah berprogres memulai rencana investasinya. Seperti di antaranya ada PT Inalum (Persero), PT. Adidaya Supra Kencana, PT. Kayan Patria Propertindo, serta PT Industri Strategis Indonesia. Kemudian ada perusahaan dari Korea Selatan, Australia hingga Kanada (Albassam).
Kita semua berharap pembangunan KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi, bukan sekedar cita-cita, atau bahkan mimpi. Tapi ini rencana yang terus dipacu percepatan realisasinya. Semua untuk Kaltara terdepan, dan Indonesia semakin maju! (*)