TARAKAN – Kirab pemilu 2024 yang dimulai dari Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) di Tanjung Selor, Selasa (14/2/2024) lalu, tiba ke Kota Tarakan, Minggu (19/2/2023).

Kirab Pemilu Tahun 2024 ini, ditandai dengan pembacaan deklarasi komitmen “Mewujudkan Pemilu Sebagai Sarana Integrasi”. Lalu dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen serta pelepasan Bendera Merah Putih dan bendera partai politik ke 4 Kecamatan di Kota Tarakan.
Sebelum di Kota Tarakan, kirab ini dimulai KPU Tanjung Selor, lalu ke Kota Tarakan yang digelar hari ini sampai 2 hari ke depan. Usai di Kota Tarakan, kirab akan dilanjutkan ke Kabupaten Nunukan lalu ke Kabupaten Malinau.

Menyusul Kabupaten Tana Tidung lalu bergeser ke KPU Kaltara di Tanjung Selor. Kirab ini kemudian berlanjut ke Kalimantan Timur (Kaltim) hingga ke seluruh Indonesia yang berakhir di Kantor KPU Pusat di Jalan Imam Bonjol, Jakarta.

Usai serah terima bendera kirab dari KPU Kabupaten Bulungan kepada KPU Kota Tarakan. Dilanjut tanggal 20 Februari 2023 pukul 10.00 Wita, rombongan mobil kirab KPU Kota Tarakan akan melakukan sosialisasi dan berkeliling di wilayah Kecamatan Tarakan Tengah dan Tarakan Timur.
Tanggal 21 Februari 2023 pukul 10.00 Wita, rombongan mobil kirab KPU Kota Tarakan akan kembali melakukan sosialisasi dan berkeliling di wilayah Kecamatan Tarakan Barat dan Tarakan Utara.
Baca juga: https://facesia.com/rhib-ii-13-40-diresmikan-armada-satrol-lantamal-xiii-bertambah/
Ketua KPU Kota Tarakan Nasruddin mengatakan dalam pemilu 2024 boleh berbeda pilihan, tetapi harus tetap menjaga keutuhan NKRI.
“Mungkin sudah menjadi rahasia umum, pemilu sebelumnya masyarakat kita terbelah muncul isu-isu yang sangat tidak enak kita dengar bahwa idealnya pemilu itu untuk menyatukan,” kata Ketua KPU Kota Tarakan Nasruddin kepada awak media.
Nasruddin menjelaskan, semangat itu lah yang kemudian menjadi landasan kenapa kirab pemilu bertemakan integrasi bangsa. Ia berharap jangan sampai urusan sepele masyarakat Kota Tarakan jadi terbelah.
“Sesungguhnya kita semua itu bersaudara, jangan sampai hanya karena pemilu urusan sepele kita jadi terbelah. Kita ini harus menjadi juru damai menyatukan saudara kita yang berpisah, bukan sebaliknya justru kita yang sudah bersatu kita buat menjadi tidak bersatu, kita mengkotak-kotakkan, kita membuat konflik sehingga rusaklah dinamika demokrasi kita,” pesannya.
Menurutnya, silahkan masyarakat boleh berbeda pandangan politik, berbeda pilihan politik, tapi yang harus di ingat NKRI harus dijaga dan itu adalah harga mati.
“Saya juga ingin menyampaikan untuk jajaran kami KPU kota Tarakan dan seluruh anggota PPK yang hadir, tolong kita yang diamanahkan untuk menjaga demokrasi, tolong kawal demokrasi ini agar tahapannya berjalan secara berkualitas,” ujarnya.
Baca juga: https://facesia.com/polres-bongkar-sarang-togel-di-karang-balik-tetapkan-1-tersangka/
Nasruddin berpesan kepada seluruh jajaran penyelenggara, jalankan setiap tahapan berdasarkan asas pemilu terutama kejujurannya dan keadilannya. Jangan sampai sebagai yang diberikan amanah, malah tidak amanah dalam melaksanakan tahapan dengan baik.
“Jangan kita lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan dari pada kepentingan NKRI,” imbaunya.
Sebagai Ketua KPU, Nasruddin juga memohon dan mengajak kepada pihak keamanan dari TNI/Polri berharap semua tahapan ini bisa berjalan dengan aman.
“Kami sebagai penyelenggara pemilu, ada ratusan sudah yang bekerja sekarang, mohon diberikan rasa aman kepada mereka, sehingga kita melaksanakan tahapan tidak ada intervensi, tidak ada intimidasi dari siapapun,” bebernya.
Kepada seluruh parpol, Nasruddin meminta supaya menyampaikan visi dan misi yang elegan serta meneduhkan bukan malah memprovokasi sara, ehingga merusak kesatuan bangsa Indonesia.
“Kami juga berpesan menghimbau kepada Ketua agama/adat/pemuda, mari kita menyampaikan pesan-pesan politik yang meneduhkan jangan sampai kemudian masyarakat setelah pemilu kita terpecah-belah. sayang sekali kita punya berkah yang sangat luar biasa, kita punya suku yang sangat banyak, punya agama yang berbeda-beda, itu bagi kami adalah sebuah berkah yang harus kita jaga dengan baik,” ajaknya.
Terakhir, ditegaskan Nasruddin mengajak seluruh lapisan masyarakat, untuk mendahulukan dan utamakan dalam menjaga keutuhan NKRI yang kita cintai.
“Saya menyakini tentu punya kepentingan pribadi, saya dan kita semua saya meyakini juga kita punya dorongan, kita punya kelompok, tentu kita harus menjaga kepentingan kelompok dan anggota kita itu tapi yang harus dipahami betul dan yang didahuluhan harus menjaga keutuhan NKRI yang kita cintai,” tutupnya.(*)