NUNUKAN – Mengupas Visi-Misi dan Program Kepala daerah adlaag angkah untuk memberikan pendidikan politik yang rasional. Untuk yang kedua, akademisi mencoba mengupas visi misi dan program Calon Bupati dan Wakil Bupati Nunukan, nomor urut 2, H. Basri – Hanafiah yang mengusung Visi: “Terwujudnya Gerakan Pembangunan Ekonomi Mandiri yang Aman dan Sejahtera Menuju Indonesia Emas”.
“Seharunya visi yang dituliskan tidak perlu mempertegas kalimat menuju Indonesia Emas, kan ini adalah gagasan dari pemerintah pusat yang dimuat dalam Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI, kita sudah memahami seluruh daerah pasti akan mempersiapkan untuk menuju ke Indonesia Emas tahun 2045 atau tepat 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia,” kata Dr. Erick Karunia, SE, MM, pengamat ekonomi sekaligus Dosen Universitas Borneo Tarakan (UBT), Senin, (07/10/2024).
Selanjutnya untuk kelebihan dan kekurangan visi dan misi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Nunukan, H. Basri dan H. Hanafiah
Kelebihan dari Perspektif Ekonomi:
1. Kemandirian Ekonomis
Visi mereka mengusung “Gerakan Pembangunan Ekonomi Mandiri, yang mengedepankan pengelolaan sumber daya lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa bergantung pada bantuan luar. Fokus pada pemberdayaan UMKM dan pengembangan potensi lokal akan memperkuat fondasi ekonomi Nunukan dengan cara menciptakan ekonomi berkelanjutan yang lebih tahan terhadap gejolak eksternal
2. Diversifikasi Ekonomi:
Mereka mengakui pentingnya diversifikasi ekonomi, terutama dengan mengembangkan sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, dan perkebunan serta mendorong inovasi dalam industri pengolahan. Diversifikasi ini dapat mengurangi ketergantungan ekonomi Nunukan pada sektor primer dan memberikan nilai tambah yang lebih tinggi pada produk lokal, meningkatkan pendapatan daerah secara keseluruhan
3. Pembangunan Infrastruktur yang Menunjang Ekonomi:
Rencana peningkatan infrastruktur, termasuk listrik, air bersih, jaringan transportasi, dan fasilitas pelabuhan, sangat penting untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah dan memperbaiki akses pasar, infrastruktur yang baik akan memperlancar mobilitas ekonomi, meningkatkan arus barang dan jasa, serta memperkuat integrasi ekonomi Nunukan dengan daerah lainnya.
4. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir:
Program stabilisasi harga rumput laut dan pengembangan sektor perikanan menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat pesisir. Stabilitas harga komoditas penting seperti rumput laut akan membantu petani dan nelayan menghadapi volatilitas pasar, serta memajukan ekonomi berbasis laut melalui peningkatan akses pasar dan pengembangan teknologi ramah lingkungan dalam budidaya perikanan.
5. Pemanfaatan Potensi Perbatasan:
Letak strategis Nunukan sebagai wilayah perbatasan dimanfaatkan untuk mendorong perdagangan lintas batas dan pengembangan klaster ekonomi. Ini memberikan peluang besar untuk meningkatkan ekspor serta membuka jalur distribusi yang lebih efisien, dengan harapan dapat menarik investasi asing ke sektor-sektor seperti logistik dan perikanan.
Kelebihan dari Perspektif Manajemen:
1. Manajemen Infrastruktur yang Efisien.
Misi mereka mencakup fokus pada pembangunan infrastruktur dasar yang terencana, terutama di daerah terpencil. Pembangunan infrastruktur yang dirancang dengan baik akan memperbaiki konektivitas wilayah dan memungkinkan distribusi barang dan jasa yang lebih efektif. Rencana ini mengintegrasikan manajemen logistik yang lebih baik antara pedesaan dan perkotaan.
2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM):
Penguatan SDM melalui peningkatan akses terhadap pendidikan, pelatihan keterampilan, dan program sertifikasi guru serta pengembangan sekolah berasrama di daerah terpencil mencerminkan manajemen SDM yang baik. Strategi ini penting untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten, yang akan meningkatkan produktivitas ekonomi dan daya saing daerah.
3. Tata Kelola Pemerintahan yang Transparan:
Fokus pada akuntabilitas dan transparansi dalam tata kelola pemerintahan akan membantu meningkatkan kepercayaan publik serta memastikan bahwa pengelolaan anggaran dilakukan secara efisien. Ini akan berdampak positif pada kinerja proyek-proyek pembangunan dan pelayanan publik.
4. Pengelolaan Risiko dan Adaptasi Lingkungan:
Komitmen mereka terhadap pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan menunjukkan perhatian yang baik terhadap manajemen risiko. Penerapan teknologi ramah lingkungan dalam sektor perikanan, pertanian, dan energi terbarukan menunjukkan upaya untuk meminimalkan dampak lingkungan, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi jangka panjang.
Kekurangan dari Perspektif Ekonomi
1. Ketergantungan pada Sektor Primer:
Meskipun ada upaya untuk diversifikasi, ekonomi Nunukan masih sangat bergantung pada sektor primer seperti pertanian, perikanan, dan perkebunan. Ketergantungan ini membuat Nunukan rentan terhadap fluktuasi harga komoditas dan perubahan cuaca yang mempengaruhi hasil pertanian dan perikanan. Ekonomi yang lebih berorientasi pada sektor sekunder dan tersier (industri dan jasa) akan memberikan stabilitas ekonomi yang lebih baik.
2. Investasi yang Belum Maksimal:
Ada kekurangan dalam strategi yang lebih terfokus untuk menarik investasi luar. Meskipun wilayah Nunukan memiliki potensi sebagai pusat perdagangan lintas batas, tidak ada rincian yang cukup tentang bagaimana menarik investor asing atau pengembangan industri berbasis teknologi yang lebih tinggi, yang bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di luar sektor tradisional
Kekurangan dari Perspektif Manajemen,
1. Implementasi yang Tidak Terukur
Beberapa program tampak ambisius, tetapi tidak ada indikator kinerja yang jelas untuk mengukur pencapaiannya. Misalnya, program pembangunan infrastruktur dasar dan stabilisasi harga komoditas seperti rumput laut tidak mencantumkan sasaran spesifik yang terukur, sehingga bisa sulit untuk mengukur kemajuannya dan memastikan apakah tujuan jangka panjang tercapai
2. Kurangnya Fokus pada Teknologi dan Digitalisasi:
Tidak ada fokus yang cukup pada pengembangan teknologi digital dan ekonomi berbasis inovasi. Di era globalisasi dan teknologi, pengembangan sektor digital dan inovasi sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan menciptakan lapangan kerja Baru. Kurangnya upaya menuju transformasi digital bisa menjadi hambatan bagi pertumbuhan yang lebih cepat dan modernisasi ekonomi daerah.
3. Tantangan dalam Birokrasi dan Tata Kelola:
Meski ada misi untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, tidak ada rincian konkret tentang bagaimana menangani birokrasi yang lamban atau efisiensi dalam pelaksanaan proyek. Tanpa reformasi birokrasi yang kuat, beberapa program pembangunan bisa terhambat oleh masalah internal seperti keterlambatan pengambilan keputusan atau alokasi anggaran yang tidak efisien.
Kesimpulan:
Dari perspektif ekonomi, visi dan misi pasangan calon ini memiliki fokus kuat pada kemandirian ekonomi, pemberdayaan masyarakat melalui sektor-sektor primer, dan diversifikasi ekonomi, Namun, ketergantungan yang berlebihan pada sektor primer dan kurangnya investasi di sektor teknologi bisa menjadi tantangan besar. Dari perspektif manajemen, ada fokus yang baik pada pengelolaan. infrastruktur dan sumber daya manusia, tetapi diperlukan perbaikan dalam implementasi yang terukur dan strategi yang lebih kuat untuk menghadapi transformasi digital. (**)
Kupas Visi-Misi dan Program BAHAGIA Prespektif Pengamat Ekonomi-Part 2
Leave a review