Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Menguji Kesaktian Pancasila
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TVFACE TVFACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
© 2015 Facesia.com | All Rights Reserved.
Advetorial
OPINI

Menguji Kesaktian Pancasila

redaksi
redaksi
3 Juni 2020
Share
SHARE

Oleh: Badiul Hadi

Sejak meletus tahun 1965 hingga saat ini komunisme menjadi alat untuk merongrong kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terlebih tiap kali momentum pergantian kepemimpinan Negara, setidaknya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Komunisme selalu “sengaja” dihadirkan untuk memperkeruh keadaan. Tidak hanya sebatas memperkeruh bahkan sudah mengarah pada upaya menciptakan disintegrasi negara. Disinilah kesaktian Pancasila mengalami ujian. Bahkan isu-isu yang berupaya merongrong Pancasila selalu tumbang di tengah jalan.

Mungkin benar kata orang tua dulu Pancasila tidak hanya naskah yang ditulis dan dihafal. Pancasila merupakan kristalisasi inti sari dari religiusitas dan nasionalisme berkehidupan di Indonesia. Sehingga Pancasila menjadi laku hidup seluruh rakyat Indonesia. Presiden ke 4 (empat) Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengatakan: “Pancasila adalah dasar negara yang mempertemuakan paham nasionalisme dan agamis sehingga tidak ada tempat bagi negara yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan kita, selama kita masih menerima Pancasila sebagai dasar Negara”.

Kesaktian Pancasila mengalami ujian tidak saja setelah resmi di tetapkan sebagai dasar negara. Pancasila mengalami ujian sejak perumusannya, terlebih karena keragaman bangsa Indonesia. Para pendiri bangsa terlibat dalam diskusi mendalam dan silang pendapat, syukurnya sikap kenegarawanan para pendiri bangsa lebih dikedepankan, sehinga terbangun konsensus bersama bahwa Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Dalam pidatonya Soekarno menolak Indonesia menjadi negara Islam. Soekarno mengatakan: “Saya pun orang Islam. Tetapi, saya minta maaf kepada saudara-saudara, janganlah saudara-saudara salah paham jikalau saya katakan bahwa dasar pertama buat Indonesia ialah dasar kebangsaan…”.

Baca juga : https://facesia.com/meramu-jamu-kehidupan-baru/

Meski sebagian orang berpandangan bahwa komunisme di Indonesia sudah lama mati, pada faktanya beberapa waktu terakhir isu kebangkitan komunisme kembali menyeruak dan menjadi perbincangan publik. Setidaknya ada dua alasan, pertama alasan yang didasarkan pada 22 Mei yang diyakini sebagai hari lahirnya Partai Komunis Indonesia (PKI), dan isu pergerakan PKI disendi-sendi kehidupan berbangsa menguat kembali, meski ini belum bisa dibuktikan. Isu kebangkitan PKI seperti hantu yang diciptakan untuk menakuti masyarakat. Entah, dari mana isu bermula, setidaknya selain pada momentum pergantian pemimpin negara juga tiap menjelang 1 Juni isu PKI menguat dipermukaan. Disisilain, sampai saat ini juga masih banyak pihak yang tidak menerimakan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pancasila yang ditetapakan pada tanggal 1 Juni. pemerintah beralasan, penetapan didasari pada Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara Republik Indonesia harus diketahui asal usulnya oleh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi. Sehingga kelestarian dan kelanggengan Pancasila senantiasa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kedua, Saat ini Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sedang membahas Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Idiologi Pancasila (HIP) yang dianggap mengabaikan atau tidak memasukkan Ketetapan (Tap) MPR No XXV Tahun 1966 Tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan Sebagai Organisasi Terlarang Di Seluruh Wilayah NKRI Bagi PKI Dan Larangan Setiap Kegiatan Untuk Meyebarkan Atas Mengembangkan Paham Atau Ajaran Komunis/Marxisme-Leninisme.

Dua hal diatas setidaknya menjadi alasan bergulirnya isu bangkitnya PKI. Sungguh, ujian kesaktian Pancasila belum usai dan terus berlanjut, jika didepan penulis paparkan soal komunisme, karena isu itu yang kini sedang ramai diperbincangkan khalayak, walaupun upaya meluruskan sejarah sudah dilakukan oleh banyak pihak tetap saja tidak membuat isu komunisme hilang. Selain komunisme Pancasila juga menghadapi ujian berat yaitu dari gerakan terorisme. Hingga saat ini terorisme masih rawan terjadi di Indonesia kerana mereka terorganisir dengan baik. Mereka nonmaden di wilayah Indonesia, menyebar namun tetap dalam komando satu arah.

Ujian lain adalah gerakan yang dibangun oleh kelompok Islam yang menolak Pancasila dan ingin merubah sistem demokrasi Pancasila dengan khilfah, kelompok ini sebagian terwadahi dalam organisasi terlarang Hisbut Tahrir Indonesia (HTI). Tidak cukup itu, Pancasila juga diuji oleh kelompok intoleran dan radikalis yang menghianti nilai-nilai Pancasila. Catatan pentingnya, meskipun gelombang ujian sedemikian besar, namun kesaktian Pancasila sebagai dasar dan idiologi bangsa tidak terbantahkan. Pancasila tetap kokoh menjadi pemersatu dan penjaga keberagamaan. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a review

Leave a Review Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

Pencarian

Berita Terbaru

  • Konflik Jalan di Gang Rukun Tarakan Selesai Lewat Mediasi Kekeluargaan 11 Juli 2025
  • Minim Petugas Kebersihan, Komisi I Dorong Peningkatan Layanan Perpustakaan di Tarakan  11 Juli 2025
  • Tim Karate Polda Kaltara Siap Berlaga di Piala Pangdam VI/Mulawarman di Balikpapan 11 Juli 2025
  • Hasan Basri Desak Mabes Polri Usut Tuntas Keterlibatan Aparat dalam Jaringan Narkoba 11 Juli 2025
  • Jufri Budiman: Penangkapan Oknum Polisi Bukti Komitmen Bersih-Bersih Narkob 11 Juli 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL
© 2025 Facesia.com | All Rights Reserved.
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir