Nakes Diminta Pakai APD Sesuai Pedoman Kemenkes
TANJUNG SELOR – Spesimen swab metode polymerase chain reaction (PCR) di RSUD Pemprov Kaltara di Kota Tarakan dipastikan mulai dapat diperiksa, Senin (29/6) pekan depan. Sejatinya pengujian fungsi peralatan uji swab metode PCR sudah mulai dilakukan sejak beberapa hari lalu. Namun, satu alat penunjang berupa alat penormal suhu sampel tengah proses pengiriman dari Singapura ke Tarakan. Diperkirakan tiba hari ini Jumat (26/6).
“Sebelum masuk ke PCR, sampel setelah diberi reagen akan distabilkan suhunya. Jika suhunya terlalu tinggi akan didinginkan dengan alat itu. Kalau terlalu rendah, ada penaik suhunya,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC19), Rabu (24/6).
“Kemarin posisi dikirim dari Singapura, dan sampai hari Jumat di Tarakan. Sehingga kami memperkirakan running (pengujian sampel) pertama hari Senin minggu depan,” tambahnya.
Teknisi PCR juga masih memberikan pelatihan kepada tenaga medis yang akan bertugas di laboratorium PCR. “Karena alat ini spesifik sekali termasuk maintenance, ketika ada error, semua petugas harus mengetahui itu. Teknisi sudah lebih 10 hari berada di Tarakan,” ujarnya.
Alat PCR yang diadakan Pemprov Kaltara itu mampu memeriksa 90 sampel spesimen dalam waktu 2 jam. Dibandingkan dengan PCR yang dipakai di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya, PCR di RSUD Pemprov lebih cepat 5 jam memeriksa sampel.
Renovasi laboratorium pemeriksaan spesimen Covid-19 di RSUD Pemprov telah menelan anggaran sebesar Rp 3,2 miliar, termasuk penambahan alat tes cepat molekuler (TCM). Khusus pengadaan PCR dan reagen menelan anggaran sebesar Rp 1,8 miliar.(humas)