NUNUKAN – Mewakili Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, Sekretaris Kabupaten Nunukan Serfianus menghadiri acara Pentas Seni dan launching Relawan Gerakan Anti Politik Uang dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia yang diselenggarakan oleh Bawaslu Kabupaten Nunukan. Acara tersebut dilaksanakan di Tugu Dwikora Alun-Alun Nunukan, Sabtu (9/12).
Dalam sambutan Bupati Nunukan yang disampaikan oleh Sekkab Serfianus mengatakan bahwa money politics sampai saat ini masih menjadi benalu atau racun bagi kualitas pemilu. Data menunjukkan, persentase money politics sampai saat ini masih sangat tinggi, mencapai 33 persen.
Money politics juga membuat masyarakat menjadi kehilangan nalar kritisnya. Dalam menentukan pilihan, masyarakat hanya terpacu pada siapa calon yang berani memberikan uang paling banyak.
Bupati Nunukan pada sambutannya menegaskan hal itu tidak boleh terus menerus dibiarkan begitu saja. Harus ada keberanian dan langkah-langkah yang dilakukan untuk mengurangi praktik money politics di lingkungan masing-masing.
“Saya berharap, para relawan ini bisa melakukan aksi-aksi nyata untuk memerangi politik uang. Misalnya dengan mengedukasi masyarakat agar berani menolak politik uang dan berani melaporkan jika melihat adanya praktek politik uang,” tutur Serfianus.
“Jika money politics bisa secara konsisten diturunkan dari pemilu ke pemilu berikutnya, maka kita bisa berharap para wakil rakyat dan pemimpin yang dihasilkan dari setiap pemilu akan semakin baik,” tambahnya. (mar/tus/prokopim)