TARAKAN — Polres Tarakan bersama seluruh instansi terkait melaksanakan Apel Kesiapan dalam Rangka Tanggap Darurat Bencana. Kegiatan yang digelar serentak di seluruh Indonesia ini berlangsung di halaman depan Mako Polres Tarakan dan dipimpin langsung oleh Kapolres Tarakan, AKBP Erwin S. Manik, S.H., S.I.K., M.H.

Apel kesiapan ini diikuti oleh personel gabungan dari TNI-Polri, Satpol PP, BNPB, Basarnas, PMI, dan Dishub. Tujuannya adalah mengecek kesiapan personel serta sarana dan prasarana dalam menghadapi potensi bencana alam di wilayah Tarakan dan sekitarnya.
Dalam amanat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., yang dibacakan oleh Kapolres Tarakan, Kapolri menyampaikan pentingnya apel ini sebagai bentuk pengecekan kesiapan Sumber Daya Manusia dan peralatan. Hal ini penting agar seluruh personel dan stakeholder dapat bersinergi secara sigap, cepat, dan tepat dalam menghadapi potensi bencana.

Kapolri menyoroti tingginya kerawanan bencana di Indonesia yang berada di kawasan Ring of Fire. Berdasarkan laporan UNDRR dan World Risk Index 2025, Indonesia menempati posisi ke-3 negara dengan potensi bencana alam tertinggi di dunia. Data BNPB per 19 Oktober 2025 mencatat 2.606 kejadian bencana di seluruh Indonesia, mulai dari banjir, tanah longsor, hingga erupsi gunung berapi.
Kapolri juga mengingatkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa puncak musim hujan akan terjadi pada November 2025 hingga Januari 2026. Situasi ini diperparah oleh fenomena La Nina yang diperkirakan berlangsung hingga Februari 2026, meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Untuk menghadapi tantangan ini, Kapolri menekankan pentingnya kesiapan dan sinergi seluruh elemen bangsa—TNI-Polri, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, pemerintah daerah, dan masyarakat—untuk memberikan respons cepat (quick response) terhadap setiap kejadian bencana.
Beberapa penekanan penting yang disampaikan oleh Kapolri melalui amanatnya meliputi:
- Melakukan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan.
- Menyampaikan imbauan dan informasi kamtibmas terkait potensi ancaman bencana kepada masyarakat.
- Memastikan kesiapan personel, sarpras, kendaraan operasional, dan logistik pendukung.
- Melaksanakan simulasi tanggap darurat secara rutin.
- Mengedepankan kecepatan dan ketepatan dalam evakuasi, bantuan, serta pemulihan pascabencana.
- Menjalankan tugas kemanusiaan secara empati, humanis, dan profesional.
- Meningkatkan koordinasi lintas sektor agar penanggulangan berjalan terpadu.
Kapolri juga mengutip pesan Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto: “Kita diberi kekuasaan oleh rakyat untuk melindungi rakyat dari semua bahaya, termasuk ancaman badai dan bencana.”
Dengan terselenggaranya apel ini, diharapkan seluruh unsur yang terlibat di Kota Tarakan dapat semakin siap dan sigap dalam menghadapi setiap potensi bencana, demi mewujudkan keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan masyarakat. (*)



