TARAKAN – Sekitar pukul 01.00 Wita dini hari tadi, ratusan personel dari Polres Tarakan berjaga di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kota Tarakan. Penjagaan ketat ini dilakukan untuk mengamankan keributan yang diakibatkan oleh warga binaan lapas yang berjumlah kurang lebih 1.400 orang.

Kapolres Tarakan AKBP Taufik Nurmandia, S.I.K, M.H menjelaskan, kegaduhan yang terjadi di lapas diakibatkan adanya wacana pemindahan warga binaan yang berinisial HN.
“Mereka kurang berkenan ketika HN dipindahkan. Makanya ada keributan sekitar jam 1 malam tadi. Keributan ini berlangsung hingga pagi hari,” jelasnya.

Taufik menuturkan, dalam pengamanan tadi malam, pihaknya menurunkan sekitar 200 orang personel. Bukan hanya dari Polres Tarakan, tapi ada tambahan personel juga dari TNI.

“Brimob juga standby di mako tadi malam. Mereka menunggu informasi dari Polres. Dandim juga turun langsung ke lapangan,” tuturnya.
Penjagaan ketat ini dilakukan guna mengantisipasi adanya kericuhan yang lebih besar. Bahkan, Kapolda sudah memberikan instruksi langsung untuk melakukan pengamanan terhadap narapidana lainnya.
“Di dalam lapas itu melibih kapasitas. Juga bangunan lama jadi mengkhawatirkan jika ada kerusuhan. Ada sebagian napi yang pro dan ada yang kontra. Tidak sempat terjadi bentrok tapi ada bakar kasur sedikit,” jelas Taufik.
“Kapolda sudah memberikan perintah dan pengamanan untuk napi lain. Info dari Kanwil Kemenkumham Kaltim untuk sementara belum jadi memindahkan napinya,” tambahnya.
Dari pantauan di lapangan, hingga siang tadi beberapa personel dari kepolisian dan TNI masih berjaga di depan pintu masuk lapas. Meski dari informasi yang diperoleh facesia.com kondisi dalam lapas sudah mulai kondusif.
“Patroli setiap 2 jam sekali masih di lakukan. Personel yang lain tetap standby di Mako menunggu kabar terkait situasi di lapas,” pungkasnya.(sha)