TANA TIDUNG – Pembangunan Rumah Sakit Madya Ahmad Berahim di Tideng Pale terus dikebut dan saat ini telah menunjukkan kemajuan signifikan. Dalam tinjauan lapangan yang dilakukan Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, baru-baru ini, progres fisik bangunan dilaporkan telah mencapai angka 61 persen.
Proyek strategis ini merupakan program unggulan Kementerian Kesehatan di wilayah Kalimantan Utara yang diproyeksikan menjadi pusat layanan kesehatan modern bagi masyarakat.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan, Dadang Supardiman, menjelaskan bahwa RSUD Ahmad Berahim akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas canggih yang selama ini sulit diakses di daerah.
“Kami akan membangun ruang untuk cath lab, tindakan jantung, hemodialisis dengan empat bed, CT scan, hingga laboratorium sitotoksik,” ujar Dadang saat memberikan penjelasan teknis.
Menurutnya, keberadaan fasilitas ini menjadi solusi agar masyarakat tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan perawatan kritis.
“Semua tindakan medis besar yang biasanya harus dirujuk ke Tarakan, Banjarmasin, atau Balikpapan, ke depan bisa ditangani di sini,” tambahnya.
Namun, kecanggihan alat medis tersebut harus dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Dadang menekankan bahwa pemerintah daerah sedang memprioritaskan pelatihan tenaga medis agar seluruh perangkat canggih tersebut dapat dioperasikan secara maksimal.
“Semua alat medis baru ini membutuhkan SDM yang terlatih. Jika tidak ada tenaga terampil, fasilitas ini tidak akan bisa digunakan. Penyiapan SDM adalah prioritas utama kami saat ini,” tegas Dadang.
Dari sisi fasilitas penunjang, rumah sakit ini dirancang dengan standar Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) serta dilengkapi ruang VIP dan taman lantai dua untuk kenyamanan pasien.
Sistem kelistrikan pun telah disiapkan dengan backup power khusus guna menjamin keamanan operasional medis. Dadang menyebutkan bahwa meskipun kontrak berakhir pada pertengahan Desember 2025, pihaknya menargetkan penyelesaian fisik lebih awal pada akhir November untuk proses uji coba.
“Pekerjaan ini hampir 24 jam, kecuali saat hujan. Setelah pembangunan rampung, kami akan melakukan berbagai simulasi agar rumah sakit siap beroperasi dengan maksimal,” ungkapnya.
Dengan pengerjaan yang terus diawasi ketat, kehadiran RSUD Ahmad Berahim diharapkan menjadi katalisator bagi peningkatan kualitas layanan kesehatan di Tana Tidung. Fasilitas ini tidak hanya sekadar bangunan fisik, tetapi menjadi simbol kemajuan daerah dalam menjawab kebutuhan medis masyarakat secara komprehensif.
“Penyediaan fasilitas modern sekaligus pembinaan SDM akan memastikan rumah sakit ini mampu menjawab kebutuhan masyarakat,” pungkas Dadang. (*)



