Hanya berjarak 20 menit naik kereta dari Taipei, Beitou terkenal dengan sumber air panas terapeutiknya dan menawarkan salah satu kolam geothermal dengan konsentrasi terbesar di dunia. Di kaki Gunung Danfeng, Anda akan menemukan The Gaia Hotel yang terinspirasi oleh gaya Nordic. Anda dapat menikmati mata air panas sepanjang tahun di dalam kompleksnya.
“Tidak seperti sumber air panas lainnya di Taiwan, lanskap Beitou sangat berbeda karena dikelilingi oleh pegunungan dan memberi Anda ruang untuk bersantai,” kata pemilik The Gaia Hotel, Jocelyn Wang.
Gaia Hotel di Beitou menawarkan pemandian air panas pribadi dengan mesin pembuat salju sendiri dan perpustakaan empat lantai yang diisi dengan 5.000 buku tebal.
Wang teringat kenangan indah masa kecilnya di sana. “Satu hal yang harus Anda lakukan di Beitou adalah pergi ke sumber air panas. Budaya yang telah ada selama lebih dari 100 tahun. Ayah saya senang membawa kami ke Thermal Valley untuk memasak telur di mata air dan mengunjungi situs bersejarah seperti Museum Mata Air Panas Beitou,” jelasnya.
Menurutnya, Thermal Valley adalah salah satu sumber air panas pertama di Beitou. “Suhu air di sini berkisar antara 80 hingga 100 derajat celsius, dan uap belerang sepanjang tahun inilah yang memberi julukan menakutkan seperti Hell Valley atau Ghost Lake,” katanya.
Ketika sebuah kesempatan muncul, orang tua Wang membeli hotel dan menghadiahkannya untuk mendukung passionnya dalam industri perhotelan. “Bagi saya, itu adalah hadiah cinta. Ketika mereka pertama kali mengatakan kepada saya tentang hal itu, saya tidak bahagia karena saya sangat pragmatis, dan merasa tidak akan mudah untuk mengoperasikan hotel resor sumber air panas di Taiwan. Tapi lebih dari setahun, saya secara bertahap mulai menyukainya,” katanya bersemangat.
“Beitou semakin terkenal di seluruh dunia. Jadi saya percaya ada masa depan yang cerah bagi kami. Harapan saya adalah kami dapat melestarikan lanskap dan budaya Beitou, serta orang-orangnya,” ungkap Wang yang dilansir CNA.
Di bawah kepemimpinannya, The Gaia Hotel direnovasi dan dibuka kembali pada tahun 2015 dengan nuansa Nordic yang menenangkan untuk melengkapi lingkungan yang indah. Bermandikan interior dan eksterior putih yang menenangkan, hotel ini memiliki banyak jendela tinggi agar para tamu dapat menikmati pemandangan di luar.
“Filosofi desain hotel adalah tentang perenungan yang tenang. Salah satu konsep utama kami adalah memiliki satu jendela dengan satu pemandangan di mana kamar-kamarnya dapat menikmati banyak cahaya alami,” jelasnya.
Selain suaka air panas pribadi yang disediakan untuk tamu hotel, ada juga kamar yang dibangun dengan pemandian air panas pribadi lengkap dengan mesin pembuat salju. “Mata air panas paling baik dinikmati di tengah-tengah lingkungan bersalju saat matahari terbenam, jadi kami mendapat mesin ini untuk membuat ulang salju sepanjang tahun!” gurau Wang.
Untuk menyesuaikan terhadap lingkungan alamnya, kamar-kamar Gaia dilengkapi dengan perabotan yang bersumber secara lokal. Pohon kapur barus yang hancur akibat topan misalnya, dimanfaatkan dan diubah menjadi nampan teh. “Kami menuliskan baris ini ke dalam nampan: Pohon Kamper yang jatuh selama topan sekarang melanjutkan keindahan kehidupannya di The Gaia Hotel,” ungkap Wang.
Fitur yang menonjol dari hotel ini adalah perpustakaan empat lantai yang diisi dengan 5.000 buku, tempat untuk menikmati suasana menenangkan The Gaia. “Saya harap ketika para tamu datang ke sini, mereka dapat memilih buku secara acak. Tetapi apa yang mereka ambil dari perjalanan mereka dapat berubah tergantung pada apa yang mereka baca,” katanya. (bst)