Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Tiga Cold Storage Sepakat Naikkan Harga Udang
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir
© 2025 Facesia.com
Advetorial

Tiga Cold Storage Sepakat Naikkan Harga Udang

redaksi
redaksi
Published: 27 September 2022
Share
5 Min Read
SHARE

TARAKAN – Permasalahan harga udang windu atau black tiger yang dikeluhkan turun, kini menemui titik terang. Setelah dilakukan rapat antar petani tambak dan pihak perusahaan dalam hal ini cold storage se Kota Tarakan, yang difasilitasi oleh pemerintah Kota Tarakan, maka diputuskan untuk menaikkan harga meski tidak signifikan.



Dikatakan dr Khairul, Wali Kota Tarakan, kenaikan harga yang disepakati dalam rapat tersebut yakni menaikkan harga table untuk size 20 dengan harga Rp 15 ribu dan Rp 10 ribu untuk size di bawahnya.

“Kemarin itu baru 3 cold storage yang setuju. Sisanya masih akan dikomunikasikan dengan pihak manajemen perusahaan. Mudahan ini bisa jadi solusi sementara untuk para petambak yang merasa harga udang menurun banget,” ujarnya.



Baca juga : https://facesia.com/kualitas-udang-menurun-penyebab-harga-anjlok/



Dari rapat tersebut, perwakilan perusahaan juga mengeluh bahwa penurunan harga ini dipengaruhi oleh faktor ekonomi di luar negeri yang saat ini kurang bagus.

“Tapi bagaimana dalam situasi yang sulit sebenarnya kita saling membantu agar salah satu tidak terpuruk,” kata mantan sekda ini.

Menuturnya, masalah ini merupakan tri helix (petambak, supplier dan pabrik). Ketiga ini saling membutuhkan dan saling berhubungan. Contoh, misalnya salah satu pihak merasa harga itu tidak wajar, baik dari petambak, supplier  atau cold storage.

“Jika kita menekan harga setinggi-tingginya untuk cold storage,mereka tidak bisa berproduksi atau membiayai oeprasional, kan rugi juga. Demikian juga sebaliknya dengan petambak, kalau dia merasa dengan investasi, biaya oparasional dia tidak bisa penuhi maka tidak bisa berproduksi,” tuturnya.

Baca juga: https://facesia.com/harga-udang-anjlok-petambak-menjerit/

“Jadi kalau petambak berhenti berproduksi maka pabrik akan tutup. Demikian juga sebaliknya, jika udang dipaksa dibeli dan itu tidak wajar lagi antara operasional cost dengan keutungan pasti pabrik akan tutup. Jika cold storage tutup petambak tutup juga. Begitu pun dan sebaliknya,” jelasnya.

Suplier juga tidak bisa beli udang karena tambak tutup, lanjut mantan Kepala Dinkes Kota Tarakan ini. Jadi ketiga ini saling membutuhkan.

“Oleh karena itu, kita berharap dari situasi yang sulit ini. Semua negara sedang sulit, bukan hanya kita. Negara maju pun sulit. Dengan situasi yang sulit ini, tentu kita harus bergandengan tangan, bahu membahu. Tidak boleh ada salah satu pihak yang menzolimi. Cold storage tidak bisa menzolimi petambak, termasuk juga suplier tidak boleh zolim ke petambak. Dan begitu sebaliknya harus duduk bersama, bekerjasama,” imbuhnya.

Khairul menjelaskan, bahwa dari ke tiga ini, tidak boleh ada yang rugi tapi keuntungannya harus dikurangi. Menurutnya, ada perbedaan antara untung kurang dan rugi.

“Dalam investasi, kita harus berbagi agar dalam kehidupan ini normal. Tidak boleh gaduh. Kalau gaduh pemkot pusing juga. Masalah harga pemkot ikut pusing juga. Jadi kemarin saya sudah mengimbau semua, tolong lah saling membatu dalam situasi sulit ini. Memang harus memahami juga kalau harganya tidak bisa seperti dulu,” ujarnya.

“Karena semakin ke sini pemain juga semakin banyak, untuk menyisiati itu, tentu saling berkerjasama dengan baik. Saling menghidupi, sehingga ada simbiosis mutulualisme. Kerjasama saling menguntungkan. Tidak boleh ada yang terlalu dominan.  Ini bagian dari rantai yang saling terkait,” terangnya.

Ia pun berharap agar keputusan dari pertemuan yang alot itu dapat diimplementaskan di masyarakat.

“Itu harapan saya kepada semua pengusaha (petambak, supplier dan pabrik). Semua orientasinya keuntungan, tidak ada pengusaha yang tidak mau untung,” ucapnya.

Harga jual ke buyer apakah memang turun? Wali kota menjawab sesuai dengan yang disampaikan oleh pihak pabrik. Misalnya, udang 1 kg ukuran size 20 dibadrol sekitar 13,5 USD.

“Jika dikonversi sekitar Rp 200 rb. Jadi kalau dia beli Rp 80 rb per kilo kan mereka mengeluarkan cost operasional dan pegawai. Kan tidak mungkin harga jual sama dengan harga beli. Itu namanya dagang nabi. Ini kan pengusaha, pasti semua cari untung. Supaya semua hidup tidak boleh ada  yang terlalu dominan agar rantai ini tetap bisa berjalan. Sebab, jika ada yang putus maka semua operasional akan terhenti,” imbuhnya.

Wali kota Tarakan juga menegaskan, bahwa yang dilakukan saat ini hanya sebagai regulator. Meski secara undang-undang, pemerintah  tidak punya kewenangan untuk mengintervensi pengusaha mengenai harga udang.

“Kami hanya memfalisitasi. Pemerintah ini, ibaratnya daun jatuh juga harus di tahu. Sebab ujungnya pasti stabilitas. Kalau sampai stabilitas ini ternganggu, misalnya ada demo, menutup pabrik dan lainnya. Saya pikirnnya sebagai kepala daerah, kalau pabri di tutup ada ribuan orang yang bekerja di pabrik. Kan gak bisa kita biarkan jalan sendiri. Walaupun itu bukan kewenangan pemkot tapi kami mengimbau cobalah duduk bersama. Karena saya juga gak tau dan gak mau tau berapa untuk perusahaan. Tapi kalau bisa saling menguntungkan,” harapnya.(sha)

 

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Copy Link Print

Pencarian

Berita Terbaru

  • Jaga Kondusifitas Kaltara, Kapolda Djati Gandeng Serikat Buruh 18 Oktober 2025
  • Kabidpropam Kaltara Pimpin Gaktibplin di Polres Tana Tidung, 25 Anggota Dites Urine 16 Oktober 2025
  • Kabidpropam Kaltara Beri Warning Keras Siswa Bintara Angkatan 53 dan Staf SPN Malinau 16 Oktober 2025
  • DPRD Kaltara Kawal Rp 53 Miliar DAK, Desak Kejelasan KRIS dan Audit Parkir RSUD Jusuf SK 16 Oktober 2025
  • Komisi I DPRD Tarakan Bongkar Persoalan Status Tanah Hingga Ganti Rugi Rp 300 Juta 16 Oktober 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL

Berita Terhangat

NEWSTNI POLRI

Jaga Kondusifitas Kaltara, Kapolda Djati Gandeng Serikat Buruh

18 Oktober 2025
NEWS

Pertamina Hulu Kalimantan Timur Gelar FGD Keselamatan Hulu Migas Bersama Pemangku Kepentingan di Wilayah Penajam Paser Utara

16 Oktober 2025
NEWS

Politeknik Kaltara Wisuda 102 Lulusan, Resmikan Prodi Baru Sistem Informasi Kota Cerdas ​

16 Oktober 2025
NEWS

Wali Kota Tarakan Ingatkan Wisudawan Politeknik Kaltara: Ujian Sebenarnya Jauh Lebih Berat, Bekali Diri dengan Bahasa dan Hukum

16 Oktober 2025
Previous Next
Facesia.comFacesia.com
© 2025 Facesia.com
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?