TARAKAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan melalui Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) aktif membina para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui kegiatan pengembangan kompetensi dan keterampilan.

Salah satunya kelompok kerja produksi mebel dan furniture yang bertempat di Bengkel Giatja, Kamis (16/11/2023).

Kegiatan yang termasuk jenis produksi bidang industri manufaktur ini secara intens menghasilkan beberapa produk. Diantaranya lemari, meja, kusen pintu dan jendela hingga tempat tidur. Seluruh WBP yang terlibat pada kegiatan ini tampak semangat dalam mengikuti kegiatan kerja produksi harian.
Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan, Sutarno, melalui Kepala Seksi (Kasi) Giatja, Andhika Abrian, menuturkan bahwa terdapat lebih dari 10 mata kegiatan kerja produksi di Lapas Tarakan yang dilaksanakan secara rutin.
“Kelompok kerja mebeul dan furniture ini adalah kegiatan yang memang umumnya dilaksanakan di Lapas. WBP yang terlibat pada pokja ini sejumlah 7 orang yang selalu semangat dalam mengikuti kegiatan dan menjadikan aktivitas ini sarana dalam mengisi masa pembinaan,” jelasnya.
Disebutkan Andhika, kelompok ini umumnya memproduksi beragam mebeul dan furniture baik melalui pesanan atau sebagai produk yang dipasarkan ke masyarakat.
“Untuk itu kami mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk dapat mengapresiasi program pembinaan kemandirian di Lapas dengan cara memesan dan membeli produk mebeulair dan furniture handmade WBP”, harapnya.
Pembinaan Kemandirian ini dilaksanakan sebagai upaya Pemasyarakatan dalam menghasilkan produk yang berdaya jual sehingga mampu meningkatkan penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas kompetensi dan keterampilan para WBP yang dapat dijadikan bekal ketika kembali ke masyarakat.
Hal ini senada dengan arahan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Timur, Gun Gun Gunawan melalui Kepala Divisi Pemasyarakatan, Heri Azhari, tentang peningkatan kualitas pembinaan kepada WBP. (*)