Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Uji Nyali di Batu Payung Green Canyon Pangandaran
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TVFACE TVFACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
© 2015 Facesia.com | All Rights Reserved.
Advetorial
WISATA

Uji Nyali di Batu Payung Green Canyon Pangandaran

redaksi
redaksi
1 September 2020
Share
Green Canyon, Pangandaran. (INT)
SHARE

PANGANDARAN – Green Canyon di Pangandaran menawarkan berbagai kegiatan wisata, mulai dari menyusuri sungai, gua, sampai lompat dari batu setinggi 5 meter. Membahas keindahan objek wisata Cukang Taneuh atau lebih dikenal dengan sebutan Green Canyon di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran seakan tak ada habisnya.

Keindahan ngarai yang terbentuk dari proses erosi tanah selama jutaan tahun yang ditembus aliran sungai Cijulang menjadi pilihan favorit traveler yang berkunjung ke Kabupaten Pangandaran. Proses alami itu telah membuat derasnya air sungai membobol gua yang banyak terdapat stalaktit dan stalakmit.

Setiap hari, terutama akhir pekan puluhan perahu hilir mudik mengantar wisatawan yang hendak menikmati atraksi alam yang luar biasa. “Kalau akhir pekan mayoritas wisatawan lokal, kalau hari-hari biasa banyak turis asing,” kata Didin warga Desa Kertayasa.

Penjelajahan alam menuju objek wisata Green Canyon ini dimulai dari Dermaga Ciseureuh di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang. Pengunjung bisa memilih 3 paket penjelajahan yang ditawarkan. Untuk yang termurah adalah paket penjelajahan selama kurang lebih 45 menit. Untuk paket ini pengunjung tidak berenang namun hanya menyaksikan keindahan ngarai dari atas perahu. Harganya Rp 200 ribu untuk satu perahu berpenumpang 5 orang.

Sementara untuk paket penjelajahan dan berenang di spot Batu Payung selama 30 menit, harga tiketnya Rp 300 ribu. Jika ingin berenang lebih lama atau sekitar 1 jam dan mengakses spot berenang Pamandian Putri harga paketnya Rp 400 ribu.

Jika ingin lebih ekonomis, pengunjung sebaiknya berkelompok maksimal 5 orang, sehingga biaya penjelajahan bisa dibagi. Biaya itu sudah termasuk pemandu wisata dan asuransi kecelakaan. Lepas dari dermaga pengunjung langsung menjelajah ke arah hulu sungai menuju Green Canyon. Pemandangannya cukup menarik. Kondisi sungai bersih dengan kondisi vegetasi di kiri dan kanan hijau dan rimbun.

Decak kagum pengunjung biasanya terjadi ketika sampai di mulut gua. Di lokasi ini pula dapat kita bersiap diguyur hujan abadi. Ya, ini adalah hujan yang tak henti sepanjang masa, sehingga disebut hujan abadi. Namun sebenarnya air yang mengguyur bukan dari langit, namun rembesan mata air dari tebing dan atap goa yang indah.

Di lokasi ini, setiap pengunjung umumnya tak tahan untuk menceburkan diri berenang di air yang jernih. Tak usah risau jika tak piawai berenang, pengunjung bisa menggunakan rompi pelampung untuk tetap mengapung di permukaan air. Hawa sejuk, pemandangan indah dan air yang jernih seakan menguras semua rasa kagum terhadap keindahan alam di Green Canyon.

Setelah tiba di Batu Payung pengunjung bisa menjajal uji nyali melompat dari Batu Payung lalu menceburkan diri. Ketinggian sekitar 5 meter cukup menantang dan membuat banyak pengunjung harus mengumpulkan keberanian sebelum melompat.

“Dari bawah terlihat pendek, tapi setelah dinaiki dan melihat ke bawah, ternyata tinggi juga. Sempat ciut juga nyali, tapi akhirnya nekat. Eh setelah itu malah ketagihan, seru juga ternyata,” kata Lusi Nurasiah, wisatawan asal Tasikmalaya.(sha)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a review

Leave a Review Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

Pencarian

Berita Terbaru

  • Telkom Tanam 5.000 Bibit Mangrove di Tarakan, Dukung Nol Emisi Karbon 2060 15 Mei 2025
  • Telkomsel Dorong Inovasi Digital dengan AI bersama 10 Startup Finalis 14 Mei 2025
  • Komisi I DPRD Tarakan Sidak Persoalan Lahan di Pantai Amal 6 Mei 2025
  • Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Kunjungi Tarakan, Bahas Pendidikan Gratis dan Kerjasama Antar Daerah 6 Mei 2025
  • Wakil Ketua DPRD Tarakan Pimpin Kunjungan Lapangan, Atasi Banjir dan Normalisasi Sungai 6 Mei 2025
- Advertisement -

Advetorial

MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL
Paslon GAAS Mendapat Nomor Urut 1 di Pilkada Nunukan
ADVETORIAL POLITIK
© 2025 Facesia.com | All Rights Reserved.
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir