TAK bisa dipungkiri, masker kain kini menjadi barang fashionable yang diperhitungkan saat berpenampilan. Ya, mau pakai masker motif apa, harus disesuaikan dengan outfit Anda saat itu.
New normal benar-benar mengubah perilaku masyarakat. Karena itu, jangan heran kalau semakin banyak desainer atau pengrajin kain batik membuat koleksi masker yang fashionable. Bahkan, Desainer Didiet Maulana sampai membuat tenun khusus untuk hand sanitizer dan sabun cuci tangan.
Hal itu dilakukan Didiet Maulana di momen 9 tahun IKAT Indonesia berdiri. Sebagai bentuk syukur sekaligus memperluas karya, desainer yang sangat kental dengan kain tenun itu menciptakan ‘new normal essentials’ bagi masyarakat yang cinta fashion.
“IKAT Indonesia mengeluarkan koleksi New Normal Essentials sesuai dengan visi dalam mendukung keberlanjutan perajin tenun dalam berkarya. Produk New Normal Essential itu pun diyakini sangat dibutuhkan masyarakat sekarang di tengah pandemi seperti sekarang,” terangnya pada Okezone melalui pesan tertulis, Senin (3/8/2020).
Lantas, apa saja isi dari ‘New Normal Essentials’ tersebut? Didiet menjelaskan, dalam satu kemasan, terdiri dari masker dan konektor, sabun tangan, dan antiseptik serbagun. Uniknya, keindahan kain tenun yang selalu ditonjolkan Didiet Maulana di setiap koleksinya diadaptasikan dalam produk ini.
Jadi, desainer muda itu mengombinasikan kain tenun ikat dan lurik pada pouch yang mudah dibersihkan. Menariknya, terdapat sentuhan teknologi anti air yang diterapkan dalam pouch tersebut. “Itu dilakukan agar tangan tetap bersih, karena lapisan anti airnya itu bisa menjaga dari debu, kuman, dan virus,” terang Didiet.
Wastra Nusantara itu pun diaplikasikan di masker cantiknya. Bahkan, uniknya lagi ada motif tenun di kemasan antiseptik dan sabunnya. Hal ini memberi kesan istimewa sekaligus sejalan dengan visi ‘mengIKAT keberagaman Nusantara’. Didiet menjelaskan, sabun dan antiseptik yang diproduksi tidak sembarang.
“Ya, bahan utama sabun tangan dan antiseptik serbaguna ialah kayu Cendana yang merupakan salah satu minyak atsiri premium yang baik untuk menjaga kebersihan tangan. Tidak hanya berguna untuk bunuh virus, tapi aroma yang keluar dari kayu Cendana ini memberi kesegaran dan ketanangan. Ada Aloe Vera-nya juga biar tangan tetap lembap,” ungkapnya.
Didiet menambahkan, upaya ini dia lakukan juga untuk mengajak masyarakat mendukung perajin Indonesia di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Tentunya, selagi kita semua menjalankan protokol kesehatan demi memutus mata rantai penyebaran virus corona di tengah masyarakat.
Terkait dengan 9 tahun berdirinya IKAT Indonesia, Didiet menjelaskan, proses selama ini mendewasakan dia dan tim dalam berpikir dan berkembang. Ia pun yakin perjalanan 9 tahun ini akan terus ditempuh dan bisa terus membuka banyak pintu kesempatan untuk berbagi dan maju bersama dengan yang lain, khususnya dengan para perajin.(sha)