SEBATIK – Calon gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 3, Dr. Yansen TP, M.Si, melanjutkan safari politiknya ke lima kecamatan di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan sejak Rabu (23/10/2024).
Muhammad Jafar, salah satu tokoh masyarakat Sebatik mengatakan Yansen merupakan tokoh pembangunan. Kepemimpinannya telah terbukti di Kabupaten Malinau. “Saya mengenal beliau sejak masih bupati Kabupaten Malinau. Pembangunan dari tahun ke tahun sangat pesat karena pembangunan berbasis rukun tetangga (RT). Mari kita mendukung calon pemimpin yang programnya berpihak pada masyarakat,” ungkap pria yang juga dikenal dengan panggilan Tubang ini.
Yansen mengungkapkan, pesta demokrasi setiap lima tahun sekali disambut dengan sukacita menyambut pemimpin. “Saya hadir bukan bersaing dengan calon lain, paling utama hakikat, iktikad saya maju sebagai calon gubernur bagi masyarakat Kalimantan Utara,” ujarnya.
Menukil ucapan sang sahabat, Ustaz Das’ad Latif, seorang Yansen wajib senantiasa menjaga silaturahmi. Silaturahmi yang merawat satu sama lain. “Sehingga kita bisa saling menatap, mengikrarkan diri untuk bersama-sama membangun. Mari kita menangkan YESS (Yansen-Suratno). Alasannya apa? Ini menyangkut pembangunan. Kita membangun tempat kita hidup. Kalau kita berpikir Kaltara, berpikir Nunukan, di Sebatik kita hidup. Kita hidup di RT, inilah model negara kita,” jelas bupati Malinau 2011-2021 ini.
“Kalau kita bicara membangun, sesungguhnya tidak seorang pun terlewatkan jika kita betul-betul membangun rakyat. Tinggal niat kita, iktikad seorang pemimpin,” tambahnya.
Seperti diketahui, Yansen memiliki latar belakang sebagai birokrat yang telah berkarier selama kurang lebih 30-an tahun di pemerintahan. Dalam ikhtiarnya menjadi gubernur Kaltara, ia berkomitmen memberi kekuatan yang lebih besar ke masyarakat Kaltara.
Yansen-Suratno bertekad memberi kekuatan yang lebih besar ke rakyat. “Saya seorang diri tak mungkin mendatangi seluruh wilayah Kaltara. Kekuatan itu ada di mana-mana, di desa-desa, di RT-RT. Kita yakini bahwa ketika orang diberi kepercayaan, ia akan semangat dan melaksanakan itu dengan baik,” urainya.
Mengenai program YESS dana RT Rp 100 juta per tahun, kata dia, ada dua calon yang tak percaya. Bahkan salah satunya mengatakan ketua RT tidak mampu menjalankan dana RT itu. Namun Yansen yakin, perangkat di RT ketika diberi amanah, Allah akan menuntun. “Ternyata RT bisa membangun. Rakyat Sebatik bisa membangun dengan kekuatannya. Sanggup jika diberi kewenangan. Ketika saya diberi amanah sebagai gubernur, dana itu diberikan dari APBD Provinsi Kalimantan Utara, angka yang ideal sekurang-kurangnya Rp 100 juta per RT per tahun. Ketika program RT dijalankan, tidak satu pun orang dilewatkan, sampai ke pelosok,” imbuhnya.
Mengulas Kaltara Rumah Kita, bukan sekadar tema dalam program Yansen-Suratno. Program tersebut merupakan perenungan terhadap konsep kehidupan berbangsa bernegara. Beragam suku bangsa, beragam agama, beragam etnis berada di Kaltara. Ini dimaknai sebagai kekayaan bangsa. Tujuan pembangunan agar seluruh masyarakat di Kaltara dapat hidup dalam harmonisasi. “Kita wariskan yang indah bagi anak cucu kita. Harus kita perjuangkan. Itulah tekad kita. Bagaimana rumah yang mendatangkan kebaikan bagi semua. Ketika seorang pemimpin berkuasa, ia harus tahu cara berbagi,” tegasnya.
Adapun sosialisasi di Desa Aji Kuning dilaksanakan di rumah milik Segga’, mantan kepala Desa Aji Kuning, Sebatik. (*)