TARAKAN – Distribusi tabung gas elpiji dikeluhkan warga pesisir Kota Tarakan. Bahkan pendistribusiannya cukup menyulitkan masyarakat di wilayah Tanjung Pasir, Kelurahan Mamburungan, Tarakan Timur. Kesulitan yang dialami warga karena akses pengambilan gas elpiji yang cukup jauh dari tempat tinggal ke lokasi pangkalan yang sudah ditunjuk pemerintah melalui agen pendistribusian.
Salah seorang warga RT 20, Supriyanto mengatakan, awal mulanya terdapat pangkalan yang berada di wilayah Mamburungan Timur. Namun terjadi persoalan, keterlambatan pendistribusian sehingga mengundang reaksi dari warga. Kemudian dilakukan pertemuan untuk mempertanyakan transparasi penyaluran gas.
“Sempat ada kecurigaan kok gas elpigi itu lambat betul masuk ke wilayah kami. Sehingga kami mencurigai gas elpiji ini keluar, bukan untuk masyarakat di sini (Tanjung Pasir, Red),” ungkapnya kepada media ini, Sabtu (20/3/2021).
Selanjutnya, dijelaskan Supriyanto, bahwa warga mengambil langkah untuk membuktikan adanya pendistribusian yang yang tidak tepat sasaran. Setelah kasus itu terkuak, kemudian pangkalan dialihkan ke pangkalan milik warga Karungan, Mamburungan Timur.
“Diambil langkah untuk membuktikan dan terbukti ada penyelewangan penyaluran itu. Dialihkanlah ke pak Miftahul kalau tidak salah. Nah sampai sekarang ini kesulitan gas elpiji,” jelasnya.
Dia menuturkan, seolah-olah pemerintah melihat warga Tanjung Pasir ini bukan bagian dari warga Tarakan. Padahal masyarakat hanya meminta penyaluran gas elpiji untuk Tanjung Pasir ini segera direalisasikan agar masyarakat bisa lebih dekat dengan pengambilan gas.
“Dibiarkan aja gitu loh. Tapi sampai saat ini belum ada, nggak tahu kenapa bermasalah lagi kayaknya,” terangnya.
Dia mengungkapkan, sempat mendengar adanya informasi bakal ada pangkalan yang beroperasi di wilayah RT 21, Kelurahan Mamburungan, Tarakan Timur. Hal itu membuat hanti sedikit lega. Namun kenyataannya, kabar tersebut juga belum terealisasi. Dirinya mengaku, tidak mengetahui penyebab mandeknya pengoperasian pangkalan tersebut.
“Mau masuk pangkalan cuma sampai sekarang ini gak ada realisasinya. Pangkalan pak Isdar saat itu hanya sementara, yang waktu temuan kasus penyelewengan itu,” tuturnya.
Dia kembali menegaskan, seharusnya ‘jatah’ gas elpiji untuk warga yang berdomisi di wilayah Tanjung Pasir dapat dikembalikan setelah adanya penunjukan pangkalan. Sebab yang terjadi saat ini, pengambilan tabung gas elpiji dari pangkalan yang ada cukup jauh untuk dijangkau warga.
“Kalau mengambil di tempat pangkalan pak Isdar terlalu jauh. Selain itu, antara kami dengan pak Isdar itu beda kelurahan. Dan yang dikhawatirkan juga jangan sampai timbul kecurigaan jatah warga Mamburungan Timur diambil warga sini. Kan gak bagus seperti itu,” katanya.
Sampai saat ini, dikatakannya, gas itu masih berada di pangkalan milik Isdar yang berada di wilayah Mamburungan Timur. Disebutkan Supriyanto, terdapat tiga RT yang membutuhkan distribusi layanan gas elpiji untuk warga Tanjung Pasir.
“Nah yang kami mau gas itu ada di Tanjung Pasir, supaya akses masyarakat untuk mengambil itu tidak jauh. Penunjukan distribusi gas elpiji untuk warga sini gak ada sampai sekarang. Lewat surat ada mungkin, tapi fakta di lapangan gak ada untuk RT 21, RT 20, dan RT 19,” tutupnya.
Terpisah, Direktur PT Tarakan Mitra Andalan, Iwan Setiawan dikonfirmasi melalui whatsapp pribadinya menyatakan, bahwa penunjukan pangkalan dari agen resmi gas elpiji telah dilakukan dan menunjuk Isdar untuk melakukan pendistribusian. “Kami sudah mengeluarkan izin atasnama pak Isdar,” singkatnya. (bar)