Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Migas dari Komoditas Jadi Modal Pembangunan Nasional
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir
© 2025 Facesia.com
Advetorial

Migas dari Komoditas Jadi Modal Pembangunan Nasional

redaksi
redaksi
Published: 26 September 2020
Share
3 Min Read
MIGAS: Anjungan minyak lepas pantai Indonesia. Foto: Ilustrasi/SKK Migas
SHARE




JAKARTA – Migas sempat menjadi komoditas utama. Pergerakan perdagangan dalam pasar global sangat laris untuk diperjualbelikan. Ketika masih berlimpah, ekspor-impor suatu negara terus terjadi, tidak terkecuali Indonesia. Namun, seperti sudah ada lampu sinyal yang menyala, bahwa indikator telah membacakan tanda jika minyak dan gas bumi Indonesia akan mencapai batasnya jika tidak ada penemuan baru.







Menteri Energi dan Sumber Daya MIneral (ESDM) Arifin Tasrif dengan tegas menjelaskan, bahwa arah kebijakan energi saat ini bukan lagi mengenai komoditas, tetapi harus menjadi modal dalam pembangunan nasional. Bersama Asosiasi Perusahaan Migas Nasional (Aspermigas) rotasi arah tersebut dikuatkan untuk pemenuhan energi dalam negeri sebagai penguatan pembangunan.

Arifin menyebutkan, jika tidak ada cadangan migas baru, maka umur dari minyak bumi hanya tinggal sembilan tahun ke depan sebelum menemui tetesan terakhir. Kedua, secara statistik, dalam 20 tahun terakhir, tren produksi minyak bumi selalu menunjukkan penurunan tiap tahunnya. “Ini adalah alarm peringatan yang tegas,” terangnya.





Baca juga : Jalan Malinau-Long Midang Ditarget Rampung 2022







Baca juga : 4 Tahun, Bansos Tidak Terencana Tersalurkan Rp 3,6 Miliar







Apa langkah selanjutnya?
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan lifting atau produksi siap jual minyak sebesar 743 ribu barel per hari (bph) pada tahun 2024. Capian target ini ditetapkan dalam data pembangunan dan target rencana strategis Kementerian ESDM dalam periode lima tahun mendatang. Menteri ESDM Arifin Tasrif menguraikan, langkah apa yang akan ditempuh Pemerintah dalam mencapai target peningkatan lifting minyak tersebut.





“Kita akan memanfaatkan sumur-sumur (minyak) yang sudah lama ditinggalkan atau sumur tua. untuk bisa diproduksi kembali dengan memanfaatkan teknologi-teknologi yang ada, seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) atau biochemical surfactant,” kata Arifin.

Program EOR, urai Arifin, diproyeksikan membutuhkan waktu lebih lama dan dilakukan secara bertahap dengan menyesuaikan karakter subsurface yang ada di Wilayah Kerja (WK) Migas. “Memang, kita membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa dapat mendapatkan sumber formula yang tepat tentang komposisi EOR ataupuan biochemical,” jelasnya.

Sesuai proyeksi Pemerintah, Lapangan Ande-Ande Lumut di Natuna bisa menjadi pendongkrak lifting minyak pada tahun 2023 sebesar 25 ribu bpd. Terdapat pula dua sumber lain yang jadi andalan yakni Indonesia Deepwater Development/IDD (23 ribu bpd di 2024) dan Lapangan Abadi, Blok Masela (36 ribu bpd di 2027).

“Sisanya kita bisa mempercepat cekungan-cekungan WK yang masih ada di kawasan kita,” ungkap Arifin. (ant/ny)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Copy Link Print

Pencarian

Berita Terbaru

  • Tolak Harga PT PRI, Warga Tarakan ‘Kunci’ Harga Lahan Rp500 Ribu per Meter, Mediasi DPRD Buntu 29 Oktober 2025
  • Tepis Isu Hoax, Poltekbis Kaltara Tegaskan KIP 2025 Belum Cair 29 Oktober 2025
  • DPRD Tarakan Turun Tangan Selesaikan Sengketa Lahan Warga dengan PT PRI 28 Oktober 2025
  • Kormi Kaltara Konsen Aktifkan Kormi Kabupaten dan Kota, Malinau-KTT Segera Jadwalkan Muskab 28 Oktober 2025
  • Bawaslu Kaltara Serahkan 8 Poin Rekomendasi ke DPR RI, Minta Kewenangan Pengawasan Diperkuat 28 Oktober 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL

Berita Terhangat

NEWS

Tepis Isu Hoax, Poltekbis Kaltara Tegaskan KIP 2025 Belum Cair

29 Oktober 2025
NEWS

Kormi Kaltara Konsen Aktifkan Kormi Kabupaten dan Kota, Malinau-KTT Segera Jadwalkan Muskab

28 Oktober 2025
NEWS

PWI Tarakan Gelar Dialog “Sumpah Pemuda di Era Post-Truth”: Edukasi Literasi Digital untuk Generasi Muda Lawan Hoaks dan Disinformasi

28 Oktober 2025
NEWS

Rocky Gerung Kritik Keras Kebijakan PSN di Kaltara: Aktivis Tak Boleh Kompromi Isu Lingkungan

28 Oktober 2025
Previous Next
Facesia.comFacesia.com
© 2025 Facesia.com
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?