

TARAKAN – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan, Asrin R Saleh, mendesak pimpinan DPRD segera mengagendakan kembali pemanggilan terhadap seluruh aplikator ojek online (ojol) di Tarakan. Desakan ini muncul dalam rapat dengar pendapat yang membahas keluhan para driver ojek online terkait persoalan bisnis dan perbedaan tarif.



Menurut Asrin R Saleh, ketidakhadiran aplikator dalam rapat hari ini menunjukkan sikap tidak menghargai lembaga DPRD.
“Siapapun yang hari ini kita undang tidak hadir, berarti menurut saya ini tidak menghargai kita sebagai lembaga DPRD yang terhormat,” ujar Asrin R Saleh.


Untuk mencari solusi terbaik bagi para driver dan masyarakat, Asrin menekankan agar permasalahan ini tidak berlarut-larut. Ia meminta pimpinan rapat untuk segera bertindak tegas.
“Panggil semua aplikator. Dan siapapun yang aplikator tidak hadir, berikan mereka catatan dan rekomendasikan akan hilangkan di Tarakan ini,” tegasnya.



Rapat ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan mencegah adanya ketimpangan yang terlalu jauh antara aplikator A maupun aplikator B, terutama dalam konteks persaingan bisnis dan tarif.



Asrin menyatakan keprihatinannya atas pemaparan yang disampaikan sebelumnya mengenai nasib para driver ojek online. Ia menekankan bahwa Komisi III DPRD hadir sebagai wakil rakyat untuk mencari solusi terbaik dan menyelesaikan permasalahan yang dikeluhkan oleh masyarakat Tarakan, yang merupakan para driver itu sendiri.


Meskipun ia mengakui bahwa perbedaan tarif adalah hal yang wajar dalam sebuah bisnis, Asrin menegaskan pentingnya peran pemerintah (DPRD) untuk memastikan persaingan yang sehat dan tidak merugikan masyarakat.
“Di sinilah hadirnya kami sebagai pemerintah, wakil rakyat, untuk menyamakan persepsi ini. Sehingga tidak ada ketimpangan yang sangat jauh,” tutupnya.
Asrin kembali menegaskan agar seluruh aplikator segera diundang kembali supaya permasalahan ini cepat terselesaikan. (Sha)

