Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Begini Cara Terapkan Kesetaraan Gender pada Anak di Rumah
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TVFACE TVFACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
© 2015 Facesia.com | All Rights Reserved.
Advetorial
GAYA HIDUP

Begini Cara Terapkan Kesetaraan Gender pada Anak di Rumah

redaksi
redaksi
9 September 2020
Share
SHARE

PELAJARAN yang diterima anak saat kecil akan sangat berdampak tak hanya buat masa depannya, tetapi juga masa depan kehidupan sosial masyarakat. Makanya, penting untuk menanamkan pendidikan yang baik dan benar kepada anak-anak.
Salah satunya soal kesetaraan gender yang penting ditanamkan sejak dini. Dilansir dari believe.earth, ada beberapa langkah yang bisa diambil orang tua untuk mengajarkan anak mereka tentang keseteraan gender, cukup dari rumah.

Biarkan Anak Bermain dengan Apapun yang Mereka Mau
Semua anak, baik laki-laki atau perempuan, memiliki hak untuk mengembangkan potensi mereka dengan mempelajari mata pelajaran apapun, mempraktikkan jenis olahraga apapun, dan bermain dengan mainan apapun.
Para ahli menyebut membatasi jenis mainan tertentu pada anak dapat menghambat perkembangan anak. Mainan yang selama ini sering kali disebut sebagai ‘mainan laki-laki’ berfungsi mengembangkan kemampuan spasial anak, sedangkan ‘mainan perempuan’ dapat merangsang empati anak. Jika salah satunya dibatasi maka anak-anak gagal mengembangkan keterampilan keduanya.

Memberi Contoh Lebih Berdampak Dibanding Hanya dengan Kata
Anak-anak dengan cepat menyerap dan bertingkah dari apa yang mereka lihat dan alami dalam kehidupan sehari-hari. Buat orang tua, jadilah model buat sang buah hati dan tunjukkan bahwa semua orang, tidak membedakan mana anak laki-laki dan perempuan, misalnya bisa mengerjakan tugas domestik, seperti menyapu, memasak, dan lain sebagainya.

Ajak Anak Bicara soal Kesetaraan Gender & Menghormati Perbedaan
Sebab meskipun dibesarkan dalam lingkungan yang bebas dari stereotip gender di rumah, anak-anak masih menerima hal lain yang berlawanan di media, sekolah, dan teman sebaya. Pada saat itulah, orang tua harus bicara stereotip kesetaraan gender secara eksplisit ke sang buah hati.
Gagasan ada tubuh ‘standar’ (yang berkonsekuensi menghindari tubuh gemuk atau cacat misalnya) mendorong sikap diskriminatif dan sering berakar pada masa kanak-kanak. Penting bagi anak-anak untuk menyukai tubuh mereka sendiri, menghormati tubuh teman-temannya, dan memahami bahwa tidak ada tubuh yang ‘benar’ atau ‘sempurna’.

Jelaskan Semua Manusia Pasti Punya Perasaan & Waspadai Rasisme
Anak-anak perlu tahu bahwa mereka dapat mengungkapkan semua perasaan mereka dan tidak ada istilah khusus emosi ‘perempuan’ atau laki-laki.
Gender juga berhubungan dengan ras. Saat membesarkan anak perempuan berkulit hitam, perlu diingat ada dua hambatan yang akan dihadapi sejak usia dini, yaitu masalah seksisme dan rasisme. Di banyak negara, rasisme mempengaruhi cara gadis kulit hitam diperlakukan di rumah, di sekolah, dan di jalanan, serta mengganggu pembentukan harga diri dan identitas mereka.

Hidup di antara masyarakat dari dengan latar sosial, ras, kebangsaan, dan budaya yang berbeda dapat jadi media pembelajaran yang baik buat anak. Sebab mereka akan memahami bahwa keragaman adalah bagian dari sifat manusia dan bukan sesuatu yang ‘berbeda’ dari dunia mereka.(sha)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a review

Leave a Review Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

Pencarian

Berita Terbaru

  • Telkom Tanam 5.000 Bibit Mangrove di Tarakan, Dukung Nol Emisi Karbon 2060 15 Mei 2025
  • Telkomsel Dorong Inovasi Digital dengan AI bersama 10 Startup Finalis 14 Mei 2025
  • Komisi I DPRD Tarakan Sidak Persoalan Lahan di Pantai Amal 6 Mei 2025
  • Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Kunjungi Tarakan, Bahas Pendidikan Gratis dan Kerjasama Antar Daerah 6 Mei 2025
  • Wakil Ketua DPRD Tarakan Pimpin Kunjungan Lapangan, Atasi Banjir dan Normalisasi Sungai 6 Mei 2025
- Advertisement -

Advetorial

MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL
Paslon GAAS Mendapat Nomor Urut 1 di Pilkada Nunukan
ADVETORIAL POLITIK
© 2025 Facesia.com | All Rights Reserved.
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir