INILAH keunikan yang dapat ditemukan ketika berkunjung ke Pasar Legi, Klaten. Kita bisa temui berbagai barang-barang menarik di sana. Berbeda dengan pasar lain pada umumnya, pasar tradisional yang terletak di daerah Klaten tepatnya di kecamatan Jatinom ini tidak digelar di setiap hari. Keberadaannya hanya ada di hari Legi saja.
Pasar yang menjual berbagai macam barang ini dinamakan pasar Legi karena hanya buka 5 hari sekali yakni digelar hanya di waktu Legi saja. Namanya diambil dari penanggalan Jawa yakni hari legi. Masyarakat sekitar sering menyebutnya dengan pasar Legen. Pasar ini teletak si lapangan bonyokan Jatinom, Klaten.
Pasar ini terbagi atas tiga tempat atau tiga bagian yakni pasa sapi, klithikan, dan juga pasar manuk. Di pasar klithikan kita dapat menemukan berbagai barang, ada barang baru dan juga barang bekas, akan tetapi barang bekas lebih mendominasi pasar ini. Selain menjual barang, di pasar ini juga terdapat jual beli hewan ternak seperti sapi dan kambing. Ada juga pasar manuk yang menjual berbagai jenis burung yang ditawarkan dengan berbagi tingkat harga.
Pasar Legi ini tidak hanya ramai kunjungan oleh warga Klaten saja melainkan juga ada yang dari luar daerah Klaten, seperti Boyolali, Solo, maupun masyarakat Yogyakarta. Biasanya orang-orang yang berkunjung ke pasar Legi ini hendak mencari berbagai barang perlengkapan motor, tukar tambah barang bekas, onderdil sepeda maupun onderdil sepeda motor, dan berbagai peralatan-peralatan lainnya.
Di pasar Legi ini, Anda juga dapat menawar harga hingga mencapai kesepakatan yang diinginkan. Pasar ini buka mulai pukul 07.00 dan tutup di pukul 14.00. Saat pasar Legi ini digelar tak heran jika jalanan pun menjadi macet karena keramaian dari pasar ini. Pasar ini memiliki tempat yang strategis dan mudah untuk dijangkau. Karena virus Corona, saat ini tidak memungkinkan untuk digelarnya pasar Legi. Anda dapat mengunjunginya saat corona ini berakhir. Siapkah Anda melihat keunikan pasar Legi di Klaten ini?
Tak hanya di Klaten, berbagai kabupaten di Jawa Tengah Lainnya juga menggelas pasar serupa dengan nama Pon, Pahing dan lain-lain. (sha)