TARAKAN – Cuaca di Kalimantan Utara (Kaltara) diprediksi ekstrem hingga 3 hari kedepan. Prediksi ini harus menjadi perhatian warga agar tetap waspada, mengingat cuaca beberapa hari lalu telah menimbulkan bencana banjir dan longsor yang menelan belasan korban nyawa.
Prakirawan Badan Meteorologi K, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Tarakan, William Sinaga mengungkapkan, tidak hanya hujan, cuaca ini juga akan disertai angin kencang dan petir. Namun, prediksi ini disebut masih bersifat sementara.
Baca juga : 11 Warga Tarakan Meninggal Dunia Akibat Tanah Longsor
“Prediksi ini masih bersifat sementara, namun kita akan tetap melakukan pengecekan setiap saat,” kata William Sinaga kepada Facesia.com, Rabu (30/9/2020).
Selain itu, dari 5 kabupaten kota di wilayah Kaltara, ada 2 wilayah yang tidak berpotensi dilalui cuaca ekstrem, yakni Kota Tarakan dan Kabupaten Bulungan. Sementara untuk wilayah Kabupaten Tana Tidung, Malinau dan Nunukan masih menunjukkan tanda berpotensi cuaca ekstrem.
“Untuk Tarakan sendiri paling terkena hujan ringan, berawan dan cerah. Ya, masih aman di Tarakan. Tapi kita harus tetap waspada,” jelasnya.
Baca juga : Pjs Gubernur Kunjungi Korban Tanah Longsor
Prakiraan cuaca yang dilakukan BMKG ini terhitung sejak tanggal 30 September 2020 hingga 2 Oktober 2020 mendatang. Untuk wilayah perairan, dikatakan Sinaga, saat ini masih terbilang aman. Begitu juga dengan tinggi gelombang yang diperkirakan hanya sekira 0,1 meter hingga 0,5 meter. Namun, tinggi gelombang pada 1 Oktober 2020 di perkirakan hanya 0,5 hingga 1,25 meter.
“Jadi, masih terlihat aman untuk cuaca di perairan Kaltara. Tapi kita tetap pantau terus. Kalau memang ada perubahan akan kami langsung beritahukan kepada semua pihak dan masyarakat,” tutupnya. (*/jef)