13 Juli, Gubernur akan Paparkan Top 99 Inovasi Layanan Publik 2020
TANJUNG SELOR – Sempat sedikit terkendala karena adanya pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), layanan kesehatan ‘jemput bola’ melalui program Dokter Terbang oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) kembali akan hadir melayani masyarakat.
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengatakan, Dokter Terbang merupakan salah satu progran layanan publik andalan Pemprov Kaltara. Program ini berdampak nyata terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan di Kaltara. Program ini terinisisiasi sejak dirinya masih menjabat Penjabat (Pj) Gubernur pada tahun 2014 silam.
Program ini terbilang unggul lantaran menjangkau daerah-daerah yang masyarakatnya sulit mendapatkan layanan fasilitas kesehatan, utamanya layanan tingkat lanjut, karena masih minimnya fasilitas kesehatan di wilayahnya. Jikalau pun mampu mengakses fasilitas kesehatan seperti Puskesmas ataupun Rumah Sakit harus mengeluarkan banyak biaya karena sulitnya akses.
“Tidak jarang masyarakat kita, ada yang sudah lama sakit, tetapi tidak ada tindakan medis, akhirnya tidak tertolong. Untuk itu, saya berpikir bahwa harus ada gebrakan untuk membantu masyarakat. Salah satunya kita hadirkan dokter terbang. Sekaligus secara bertahap kita dorong pemenuhan fasilitas-fasilitas kesehatan di wilayah-wilayah terpencil itu. Beberapa kali kita minta Menteri Kesehatan juga untuk berani membuat keputusan demi kebaikan masyarakat kita di pedalaman dan perbatasan,” kata Irianto menceritakan kondisi yang melatarbelakangi program tersebut.
Melalui layanan Dokter Terbang, terangnya, tim dari Dinas Kesehatan membawa dokter spesialis di bidangnya menyatu dengan masyarakat. Selain memberi penanganan medis terhadap warga yang sakit, mereka juga memberi motivasi kepada masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. “Kebanyakan adalah dokter spesialis kandungan, jantung, anak, dan gigi. Termasuk dokter umum juga,” ujarnya, Senin (6/7).
Sejak 2014 sampai 2018 sudah terlayani 4.550 masyarakat/pasien. Dan pada 2019 melayani 3.529 masyarakat dengan berbagai keluhan penyakit yang diderita. “Keberhasilan kita hari ini adalah kerja keras semua pihak. Utamanya tenaga medis yang rela meluangkan waktu sejenak ke wilayah yang sulit diakses. Perjuangannya bukan main. Saya tahu mereka harus mempertaruhkan nyawa melewati medan perjalanan yang begitu keras. Terima kasih juga kepada semua staf di Dinas Kesehatan. Termasuk kepada tokoh adat, tokoh masyarakat yang telah mensosialisasikan program ini ke masyarakat kita di pedalaman dan perbatasan,” ujarnya.
Tahun ini sejatinya 7 titik layanan telah ditargetkan dijangkau Dokter Terbang. Yakni Peso dan Bunyu di Bulungan. Dan Seimanggaris, Pembeliangan, Sebatik Timur, Sebatik Tengah, dan Tulin Onsoi di Nunukan. Di Malinau rencananya di Long Lore (Malinau Selatan) dan Metu (Malinau Selatan Hulu). “Namun karena terhalang pandemi Covid-19, baru dua titik yang terealisasikan. Yakni Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan dan SP 7 Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan,” ujarnya.
Melihat grafik reproduksi Covid-19 yang telah melandai di Kaltara, Dokter Terbang akan kembali hadir di tengah masyarakat dalam waktu dekat dengan mengedepankan protokol kesehatan. “Sebelumnya, selama reproduksi Covid-19 terus meningkat di Kaltara, dokter spesialis kita sering dilibatkan fokus pada pelayanan penanganan pasien Covid-19. Dan anggaran sementara di-realokasi ke penanganan Covid-19. Insyallah dalam waktu dekat Dokter Terbang hadir lagi di tengah masyarakat,” ujar Gubernur.
MASUK TOP 99 KIPP
Program Dokter Terbang masuk dalam Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2020 yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
Sebanyak 2.126 proposal inovasi pelayanan publik kelompok umum dinyatakan lolos seleksi administrasi. Dari hasil penilaian proposal oleh Tim Panel Independen tersaring 193 proposal Top 99 Inovasi Pelayanan Publik, salah satunya inovasi Dokter Terbang Pemprov Kalimantan Utara.
Dari 193 proposal inovasi yang masuk nominasi, 16 di antaranya adalah proposal inovasi pelayanan dari 9 provinsi di Tanah Air. Pemprov DKI Jakarta berhasil meloloskan 3 proposal inovasi. Selanjutnya Pemprov Jawa Barat 3 inovasi, Pemprov Jawa Tengah 3 inovasi, Pemprov Kalimantan Timur 2 inovasi, dan masing-masing Pemprov DI Yogyakarta, Pemprov Jawa Timur, Pemprov Kalimantan Barat, Pemprov Kaltara, dan Pemprov Bangka Belitung masing-masing 1 inovasi. “Insya Allah kita berkesempatan presentasi inovasi pelayanan publik Dokter Terbang’ pada 13 Juli nanti di Kemenpan RB. Insya Allah juga saya akan hadir langsung di Kemenpan RB memaparkan program ini,” tutup Gubernur.(humas)