NUNUKAN – Pencapaian Pemerintah Kabupaten Nunukan di bawah kepemimpinan Bupati Asmin Laura Hafid menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dalam periode 2020 hingga 2024, Pemkab Nunukan berhasil memberikan bantuan modal usaha kepada 1.445 pelaku UMKM. Bantuan tersebut disertai pelatihan dan kemudahan perizinan, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih masif.

Tidak hanya fokus pada pengembangan UMKM, Pemkab Nunukan juga serius menjaga stabilitas inflasi. Inflasi di daerah ini tercatat terkendali dengan baik.
“Sesuai dengan target pemerintah pusat sebesar 2,5 persen. Dari Januari hingga September 2024, inflasi month-to-month rata-rata mencapai 0,11 persen. Angka tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan 1,04 persen, sementara deflasi terendah tercatat pada bulan Juni dengan minus 0,2 persen,”jelas Bupati Laura.

Secara year-to-year, sambungnya, inflasi di Nunukan rata-rata mencapai 2,87 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada bulan Maret, mencapai 3,92 persen, sedangkan tingkat terendah tercatat di bulan Agustus dengan angka 1,84 persen.
“Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat, pemerintah daerah menerapkan strategi pengendalian inflasi yang berfokus pada beberapa aspek. Keempat aspek tersebut meliputi Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif,”terangnya.
Bupati Laura menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha.
“Kami berkomitmen untuk mendukung UMKM dan menjaga inflasi agar tetap terkendali. Ini adalah kunci untuk meningkatkan daya beli masyarakat serta mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dengan segala upaya yang dilakukan, diharapkan perekonomian Kabupaten Nunukan akan terus tumbuh dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya bagi pelaku UMKM yang berperan penting sebagai penggerak ekonomi daerah. (*)