TARAKAN – Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan Muhammad Yunus mengahdiri rembuk stunting tingkat Kota Tarakan Tahun 2024, Selasa (26/3/2024).
Dari pertemuan tersebut, disebutkan bahwa hasil dari Studi Status Gizi Individu (SSGI) tahun 2022 menunjukkan penurunan yang signifikan dalam prevalensi stunting di Tarakan, mencapai 15,4%, turun sebesar 10,5% dari tahun sebelumnya.
Data lain dari E-PPGBM juga menunjukkan tren yang positif, dengan prevalensi stunting menurun dari 8,19% di tahun 2021 menjadi 4,5% di tahun 2023.
Menaggapi masalah stunting di Kota Tarakan,Yunus sangat mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Pemkot Tarakan.
“Kalau saya sangat mendukung untuk penurunan stunting ini. Ini juga menjadi program dari Presiden terpilih Prabowo Subianto,” ujarnya.
Dalam upaya penurunan stunting di Tarakan, Yunus akan terus memonitoring perkembangannya dengan pemkot Tarakan. Menurutnya, anak-anak sekolah dan bayi harus disejahterakan agar terhindar dari stunting.
Kegiatan ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen pencegahan dan penurunan stunting kota Tarakan tahun 2024. Menciptakan komitmen dari para pemangku kepentingan untuk merumuskan rencana aksi yang efektif dalam penanganan stunting.(sha)