TANJUNG SELOR – Secara virtual di Himpaudi TV, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie meluncurkan ‘Gerakan Keluarga Mendaftarkan Anak Usia Dini ke PAUD di Provinsi Kaltara’, Jumat (17/7) pagi.
Peluncuran ini dihadiri Ketua Umum Himpaudi Pusat Prof Dr Ir Netty Heryawati dan Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud Dr Muhammad Hasbi. Juga disaksikan Bunda PAUD sekaligus Ketua TP PKK Kaltara Ibu Rita Ratina Irianto, Ketua Himpaudi Kaltara serta seluruh Bunda PAUD dan Laskar PAUD se-Kaltara.
Di kesempatan ini Gubernur menjelaskan, bahwa hidup berbangsa dan bernegara saat ini berada pada sebuah situasi dan keadaan yang jauh berbeda dibanding di masa-masa lalu. Menurutnya, semua elemen bangsa dan masyarakat harus menyikapi keadaan hidup secara berbeda dan bersifat ekstraordinary.
“Artinya, apa yang telah kita kerjakan di masa lalu, tidak bisa lagi kita implementasikan di masa sekarang. Karena kita sekarang hidup dalam suasana krisis yang sangat berat. Menghadapi COVID-19 ini, beberapa hal penting untuk kita melakukan hal-hal ekstraordinary. Termasuk dalam pengelolaan dan melakukan gerakan di bidang pendidikan anak usia dini ini,” kata Gubernur.
Menurut Gubernur, COVID-19 berdampak sangat komprehensif. Salah satunya, terhadap masalah kesehatan, yang bisa berujung kematian.
“Untuk itu, tingkat disiplin masyarakat harus kita terapkan sejak dini. Bahkan melalui pendidikan usia dini ini penting untuk kita menegakkan disiplin protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari rumah tangga hingga pergaulan masyarakat maupun di ruang publik dan lingkungan pekerjaan kita,” ujarnya.
Di samping masalah kesehatan dan menyebabkan kematian, pandemi menimbulkan dampak yang sangat berat bagi masyarakat dan kehidupan ekonomi, di seluruh negara. Beberapa negara mengalami resesi berat, seperti Singapura. Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 sudah minus 4,3 persen.
“Pertumbuhan ekonomi yang minus itu berimplikasi sangat luas bagi kehidupan sosial ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan dunia pendidikan kita. Dampak utamanya adalah banyak sekali orang menganggur akibat pemutusan hubungan kerja karena perusahaan tutup. Dan ini akan meningkatkan tingkat kriminalitas,” ujarnya.
Untuk itu, diharapkan Gubernur, kebijakan penerapan adaptasi kebiasaan baru khususnya untuk dunia pendidikan, penting untuk disampaikan dan diterapkan hingga tingkat anak-anak usia dini.Ia menambahkan, banyak penelitian yang menyimpulkan 80 persen perkembangan otak manusia ditentukan pada usia dini.
“Jadi kalau pendidikan PAUD keliru, maka kita akan menghasilkan manusia-manusia yang susah untuk berkembang. Karena otak itu menyangkut tentang kecerdasan yang mengendalikan perilaku, karakter, dan sifat dalam kehidupan selanjutnya,” ujarnya.
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak memberi perhatian khusus atas pengembangan PAUD. Antara lain dengan berupaya keras menumbuhkan sikap menghargai waktu dan berusaha sungguh-sungguh.
“Niat juga harus kita tanamkan. Karena kita tahu, pendidikan sangat penting untuk menanamkan niat. Dan PAUD ini sangat strategis bagi bangsa kita untuk membuat Indonesia, khususnya Kaltara bisa cepat bergerak maju. Banyak contoh bangsa lain yang mampu melakukan gerakan itu karena keberhasilannya di dalam melakukan pendidikan usia dini,” ujarnya.
Ia optimistis pendidikan usia dini Kaltara ke depan makin baik. Dengan begitu, sekaligus Kaltara akan siap menghadapi tantangan terberat, termasuk dalam situasi pandemi COVID-19.”Pada dasarnya, saya bangga ikut mendukung dan mengajak agar kita terus melanjutkan gerakan yang telah dimulai dan dicetuskan oleh Himpaudi Pusat. Dan kami di Kaltara, mendukung sepenuhnya dan kita akan lakukan gerakan untuk mendaftarkan anak-anak kita dengan adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi ini,” ujarnya. (Humas)