Dubai – Kalau punya uang banyak, apa pun bisa dilakukan. Pebisnis Timur Tengah ini misalnya, mendekor jet pribadi miliknya hingga jadi ‘istana’ di atas langit.
Istilah uang dapat membeli segalanya mungkin memang benar, setidaknya untuk urusan prestige dan kenyamanan saat terbang di udara. Dikumpulkan sumber, Senin (29/6/2020), hal itu pun dilakukan oleh seorang pebisnis tajir Timur Tengah yang mendekor ulang pesawat jet pribadi Boeing 747-8i miliknya.
Diketahui, pesawat twin-deck Boeing Business Jet 747-8i merupakan salah satu yang sangat bergengsi dan berjumlah terbatas. Harganya pun diprediksi cukup fantastis, yakni sekitar 100 juta Poundsterling atau sekitar Rp 1,7 triliun.
Padahal, normalnya pesawat sekelas itu hanya dikeluarkan untuk menyambut utusan resmi Pemerintah, perusahaan maskapai atau pesawat kargo. Namun, nyatanya seorang pebisnis Timur Tengah yang namanya dirahasiakan membelinya untuk keperluan pribadi. Tak sampai situ, sang pebisnis juga mendekor ulang pesawat jet pribadi itu hingga menyerupai istana mewah yang bisa terbang seperti diberitakan media Mirror.
Tak tanggung-tanggung, sebuah kantor desain bergengsi asal Prancis bernama Cabinet Alberto Pinto diminta khusus untuk merancang ulang pesawat seluas 4.000 meter persegi tersebut. Waktu 4 tahun pun dibutuhkan untuk merampungkan proyek itu.
“Sang pemilik tidak mencari sesuatu yang mewah seperti emas atau permata. Kebalikannya, dia mencari hal yang simpel. Di mana hal itu merupakan kemewahan yang sesungguhnya,” ujar salah satu desainer, Yves Pickardt seperti diberitakan Altitudes Magazine.
Dari luar, ‘istana’ terbang itu tak ubahnya dengan pesawat komersial pada umumnya. Hanya ketika masuk ke dalamnya, traveler akan menyadari kalau akan bepergian dalam nuansa yang hanya bisa dimimpikan oleh orang biasa.
Hal yang paling sederhana, traveler tak perlu meminta penumpang di depan kita untuk memajukan sandarannya. Bangku di dalam pesawat itu dirancang dengan space yang sangat luas layaknya di ruang tamu.
Secara teknis, pesawat tersebut dapat menampung hingga 400 orang. Hanya demi kenyamanan, kapasitasnya pun dipangkas jadi hanya sekitar 50 orang saja. Sisa ruangnya untuk kamar dengan master bedroom lengkap dengan ruang mandinya yang nyaman.
Apabila tamu ingin bersosialisasi, di pesawat tersedia sebuah ruang tamu mewah dengan tiga bangku panjang dan meja kopi. Kalau mau makan, tersedia juga ruang makan yang tak kalah luas.
Pada akhirnya, sang pemilik hanya meminta pada kantor desainer agar membuat pesawat itu seperti rumah yang jauh dari rumah. Hanya dengan standar sang pemilik yang lekat dengan yacht super mewah.
Diketahui, tren pesawat jet pribadi mewah memang kian menjamur dewasa ini di tengah pandemi COVID-19. Orang-orang super kaya dunia cenderung lebih memilih bepergian dengan pesawat jet pribadi mereka. “Ketika semua jelas, siapa pun yang mampu untuk terbang dengan pesawat jet pribadi akan melakukannya karena lebih aman dan nyaman,” ungkap CEO The Jet Business, Steve Varsano.(*)