TARAKAN – Pada kunjungan kerjanya ke Kota Tarakan dan Pulau Bunyu, Bulungan, Sabtu (15/08) lalu, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menyempatkan untuk bertemu dengan jajaran tenaga pendidik jenjang SMP dan SMK/SMA serta SLB di dua wilayah tersebut.
Di Tarakan pertemuan dilangsungkan di Multifunction Hall SMK Negeri 2 Tarakan. Acara ini diselingi dengan penyerahan secara simbolis bantuan pembangunan bidang pendidikan sumber dana APBD dan APBN (DAK) Tahun Anggaran 2020 kepada sejumlah SMP, SMA/SMK negeri dan swasta di Tarakan. Total anggarannya, sekitar Rp 25 miliar. “Untuk pendidikan, selalu diprioritaskan. Dan, dana DAK ini cukup besar saya kira. Jadi, manfaatkan secara maksimal,” kata Gubernur.
Irianto berharap lewat bantuan ini, kualitas belajar akan semakin meningkat. “Lebih penting lagi, gunakan anggaran yang tersedia sesuai aturan dan peruntukannya, karena pasti akan diaudit BPK. Saya juga memerintahkan kepada jajaran Disdikbud Kaltara untuk melakukan asistensi, bimbingan, monitoring dan evaluasi,” kata Gubernur.
Adapun rinci kegiatan pembangunan bidang pendidikan itu, yakni untuk jenjang SMA total anggaran Rp 8.621.423.650, jenjang SMK Rp 16.429.794.936, dan SLB Rp 689.290.550. “Sekali lagi, anggaran ini sifatnya swakelola. Dari itu, sangat rawan diselewengkan. Jangan sampai itu terjadi. Karena, bantuan ini adalah hak dan kepentingan orang banyak. Untuk itu, saya minta, bantu Pemprov Kaltara untuk melakukan tata kelola keuangan yang tepat. Bantu Pemprov Kaltara meraih Opini WTP untuk yang selanjutnya dari BPK RI,” ucap Irianto.
Gubernur juga menguraikan kunci keberhasilan pengelolaan anggaran. “Kuncinya adalah pengelolaan dan melaksanakan anggaran sesuai aturan. Kalau tak faham, maka minta pendapat kepada ahlinya, inspektorat atau lembaga terkait lainnya,” jelas Gubernur.
Tak itu saja, Irianto juga berharap agar setiap guru di Kaltara tak hanya bisa mengajar, tapi juga memahami aturan terkait aparatur sipil negara (ASN). “Terakhir, saya minta agar tetap jaga kebersihan sekolah dan fasilitas pendukung lainnya,” ungkap Irianto.
Hal serupa dilakukan di Bunyu. Selain bertemu dengan para pendidik, Gubernur juga peresmian gedung baru (RKB, Masjid, perpustakaan dan kantin) di SMA Negeri 1 Bunyu, Jalan Manunggal, Bunyu Barat, Kecamatan Bunyu, Bulungan. Adapun anggaran yang dikucurkan untuk pembangunan gedung tersebut, sekitar Rp 2,56 miliar yang bersumber dari Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2018, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Murni Provinsi Kaltara tahun 2019.
Di kesempatan tersebut, juga dilakukan pertemuan dengan jajaran SMA Negeri 1 Bunyu, Pemerintah Kecamatan Bunyu, tokoh masyarakat, dan warga setempat. “Ada beberapa pesan yang saya sampaikan untuk diketahui warga Bunyu secara keseluruhan. Pertama, harus saya akui masih ada sebagian warga Bunyu yang merasakan ketidakadilan. Ini, lantaran imbal balik pembangunan yang diperoleh kecamatan tersebut atas pengolahan sumber daya alamnya yang sudah berjalan cukup lama, tidak sebanding,” ungkap Irianto.
Pemprov Kaltara, menurut Gubernur dalam hal ini sedianya sudah berupaya untuk memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi warga Bunyu. Tentunya sesuai dengan kewenangan yang ada. “Patut diketahui bahwa adanya pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, provinsi serta kabupaten/kota dalam urusan pembangunan. Dalam porsi Pemprov Kaltara, sudah dapat dilihat adanya bukti kehadirannya dengan sejumlah pembangunan fasilitas di Bunyu. Seperti pengembangan dan pembangunan gedung baru SMA Negeri 1 Bunyu. Lalu, pembangunan Jalan Lingkar Bunyu yang dilakukan secara bertahap, karena menyesuaikan dengan keterbatasan anggaran. Untuk Jalan Lingkar Bunyu, penganggarannya dilakukan bertahap mulai 2017 hingga 2019, dengan total anggaran yang sudah dikucurkan sekitar Rp 17,5 miliar,” papar Gubernur.
Terhadap Pulau Bunyu, Irianto juga meminta adanya perhatian yang lebih dari sebelumnya bagi seluruh perusahaan yang beroperasi di sini. Salah satunya, Pertamina dan anak perusahaannya. “Dalam hal ini, khususnya saya meminta dukungan akan masuknya investasi pengolahan methanol di Bunyu. Investasinya sekitar USD 700 juta, dan apabila terealisasi maka dapat menyerap sekitar 3 hingga 7 ribu tenaga kerja,” jelas Irianto.
“Untuk hal ini, saya pun bersurat ke Menteri BUMN untuk dapat memberikan dukungan atas investasi ini. Sebab, manfaatnya sangat besar bagi pembangunan Bunyu kedepannya. Saya juga bersurat ke Menteri BUMN terkait permohonan dukungan percepatan pembangunan Pelabuhan Bunyu. Dalam hal ini, ada sekitar 200 meter lahan Pertamina yang harus dilewati rencana pembangunannya dan butuh dukungan dari Pertamina untuk dapat menghibahkan atau klausul lainnya sehingga rencana tersebut dapat terealisasi,” imbuh Gubernur.
EMBUNG BUNYU
Dari SMA Negeri 1 Bunyu, Irianto bersama rombongan meninjau progres pembangunan Embung Serbaguna Pulau Bunyu tahap III. Pembangunannya dilakukan melalui APBN TA 2020 dengan nilai sekitar Rp 5,476 miliar. “Dari penjelasan pelaksananya, pekerjaan yang dilakukan meliputi, pekerjaan persiapan, pekerjaan kolam tampungan dan saluran, pekerjaan gerbang dan portal, pekerjaan pos jaga 1 buah, pekerjaan lampu penerangan solar cell, pekerjaan pagar, dan banner logo dan tulisan “Embung Bunyu”,” ucap Gubernur.
Adapun progres pekerjaan hingga 18 Juli 2020, dari rencana progres 68,505 persen; realisasinya mencapai 72,729 persen atau ada deviasi sebesar 4,224 persen.(humas)