TARAKAN – Insiden terjadinya dugaan kekerasan yang menyebabkan meninggalnya seorang murid SDN 024 Tarakan, turut menjadi perhatian DPRD Tarakan. Komisi II akan mengagendakan pertemuan bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Tarakan untuk mengonfirmasi hal tersebut.
Ketua Komisi II DPRD Tarakan Simon Patino menuturkan, pihaknya belum bisa bertemu secara langsung dengan Disdik Tarakan. Sebab, seluruh anggota DPRD dikejar deadline untuk menyelesaikan rapat pembahasan APBD 2025.
“Tapi kami sudah berkomunikasi dengan Disdik Tarakan, saya sudah menanyakan terkait masalah tersebut. Pihak disdik menyampaikan penjelasannya. Sementara ini kami tidak mau berasumsi apa-apa terlebih dulu, kami percayakan ke pihak berwajib dulu yang akan mencari detail kejadiannya,” ungkap Simon.
Ditanya soal pemanggilan, Simon mengatakan jika pendapatnya pribadi dirinya akan memanggil Disdik Tarakan dan pihak terkait, untuk meminta klarifikasi bagaimana pola pendidikan yang dijalankan pihak SDN 024 Tarakan.
“Sementara kami belum melakukan internal,” tutur Simon.
Melihat banyaknya polemik yang terjadi masyarakat, baik itu melalui media sosial. Simon meminta kepada masyarakat untuk tidak berkomentar yang melebihi kapasitas.
“Jangan sampai kita berbicara yang bukan wewenang kita sehingga nanti di masyarakat, menimbulkan presepsi bermacam-macam akhirnya merugikan beberapa instansi seharusnya bukan bagian mereka,” ungkap Simon. (nri)