NUNUKAN – Mengupas Visi-Misi dan Program Kepala daerah merupakan langkah untuk memberikan pendidikan politik yang rasional. Pertama akademisi mencoba mengupas Calon Bupati dan Wakil Bupati Nunukan, nomor urut 1, H.Andi Akbar – Serfianus yang mengusung Visi: “Nunukan Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan”. Dari sudut pandang ekonomi, visi ini menekankan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Pengembangan ekonomi yang berbasiskan pengetahuan dan budaya lokal menunjukkan bahwa pemerintah ingin mendorong penggunaan sumber daya lokal yang optimal.
Ini penting untuk memperkuat daya saing daerah, terutama dalam menghadapi perubahan global. Konsep “ekonomi berkelanjutan menekankan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan, yang relevan dengan “ekonomi hijau” dan “ekonomi biru” sebagaimana disebutkan dalam dokumen.
“Dari perspektif ekonomi manajemen, visi ini mengedepankan pengelolaan yang transparan dan responsif. Hal ini mencakup manajemen sumber daya manusia (SDM) dan manajemen infrastruktur yang berfokus. pada efektivitas dan efisiensi sistem pemerintahan. Visi juga mencerminkan pentingnya pengelolaan perubahan (change management) untuk menghadapi tantangan global dan mengelola potensi daerah secara sinergis,” ujar Dr. Erick Karunia, S.E, M.M dosen Universitas Borneo Tarakan (UBT, Minggu, (06/10/24).
Misi 1: Meningkatkan Kualitas SDM
Dari sisi ekonomi, peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan yang merata dan berkualitas akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Ini sesuai dengan teori kapital manusia (human capital), yang menyatakan bahwa investasi dalam pendidikan dan keterampilan akan meningkatkan output ekonomi. Dalam jangka panjang, hal ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi inklusif.
Dalam manajemen, pengembangan SDM yang unggul membutuhkan perencanaan yang strategis dan manajemen pelatihan yang tepat sasaran. Pemerintah perlu mengembangkan strategi peningkatan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan yang selaras dengan kebutuhan pasar kerja lokal dan global. Ini penting dalam menciptakan tenaga kerja yang adaptif dan inovatif..
Misi 2: Peningkatan Infrastruktur dan Konektivitas
Dari perspektif ekonomi, peningkatan infrastruktur menjadi kunci dalam mengurangi kesenjangan antarwilayah dan meningkatkan konektivitas ekonomi. Infrastruktur yang memadai, seperti listrik, internet, dan transportasi, akan mendorong investasi dan meningkatkan akses pasar, yang akan berdampak pada peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Dalam manajemen, peningkatan infrastruktur memerlukan manajemen proyek yang efektif, dengan fokus pada pengelolaan anggaran dan pengawasan proyek untuk memastikan bahwa pembangunan berjalan tepat waktu, sesuai anggaran, dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, perlu ada evaluasi risiko dalam implementasi proyek infrastruktur.
Misi 3: Peningkatan Perekonomian Berbasis Sumber Daya Lokal
Dari sudut pandang ekonomi, fokus pada ekonomi hijau dan ekonomi biru menunjukkan komitmen untuk mengembangkan sektor ekonomi yang berkelanjutan, terutama yang berkaitan dengan pertanian dan perikanan. Pengelolaan sumber daya lokal secara bijaksana akan meningkatkan ketahanan ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada impor. Ini juga sejalan dengan prinsip ekonomi berbasis sumber daya yang mendorong penggunaan sumber daya alam untuk menghasilkan produk bernilai tambah tinggi.
Dari perspektif manajemen, pengelolaan ekonomi berbasis sumber daya lokal membutuhkan perencanaan strategis yang matang serta manajemen rantai pasok yang efisien. Pemerintah perlu mendorong inovasi dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal, serta memperkuat jejaring pasar untuk memastikan keberlanjutan ekonomi lokal.
Kesimpulan
Visi dan misi yang disampaikan pasangan calon bupati dan wakil bupati Nunukan berfokus pada pembangunan berkelanjutan, peningkatan SDM, dan pengelolaan infrastruktur.
“Dari sudut pandang ekonomi, rencana ini berpotensi meningkatkan daya saing dan kemandirian ekonomi daerah. Sementara dari perspektif manajemen, diperlukan pengelolaan yang efektif dan efisien untuk memastikan visi dan misi ini dapat tercapai sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik,” imbuh Erick Karunia, pria asal Kalimantan Tengah dan mantan dosen Politeknik Negeri Samarinda ini.
Analisis mengenai kelebihan dan kekurangan visi dan misi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Nunukan dari perspektif ekonomi dan manajemen:
Kelebihan:
1. Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan:
Visi “Nunukan Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan menekankan keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ini sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang semakin relevan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan.
Misi yang mendorong ekonomi hijau dan ekonomi biru mencerminkan komitmen terhadap pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, yang penting untuk ketahanan ekonomi jangka panjang.
2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM):
Fokus pada peningkatan pendidikan, kesehatan, dan pelatihan keterampilan, terutama untuk pemuda di perbatasan, menunjukkan upaya serius untuk meningkatkan kapital manusia. Peningkatan SDM ini dapat mendorong produktivitas tenaga kerja dan daya saing daerah di tingkat nasional maupun global. Penyediaan pelatihan keterampilan yang bersertifikat juga mencerminkan perencanaan yang strategis untuk menjawab kebutuhan pasar kerja, terutama di kawasan perbatasan yang rentan terhadap kurangnya akses pekerjaan.
3. Penguatan Infrastruktur dan Konektivitas:
Meningkatkan infrastruktur (transportasi, jaringan internet, dan energi akan mempermudah mobilitas barang dan jasa, serta membuka akses ke pasar yang lebih luas. Ini berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah dan mengurangi kesenjangan antarwilayah.
Rencana pengelolaan sumber daya air dan penyediaan air bersih juga penting untuk mendukung ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat.
4. Pengembangan Ekonomi Berbasis Sumber Daya Lokal:
Misi untuk mengembangkan ekonomi berbasis sumber daya lokal menuju ekonomi hijau dan biru menunjukkan komitmen untuk mendorong sektor pertanian, perikanan, dan ekonomi kreatif. Ini dapat memberikan diversifikasi ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada sektor ekstraktif seperti tambang yang berkoordinasi dengan pemerintah provinsi.
Dukungan terhadap UMKM dan sektor ekonomi kreatif juga akan mendorong kewirausahaan lokal dan inklusivitas ekonomi, yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
5. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik:
Visi tentang tata kelola pemerintahan yang baik dan responsif menunjukkan komitmen terhadap transparansi, akuntabilitas, dan kolaborasi. Hal ini penting untuk meningkatkan kepercayaan publik dan menarik investasi, karena manajemen pemerintahan yang baik merupakan kunci dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Kekurangan:
1. Beberapa bagian dari visi dan misi ini menggunakan istilah yang “generik” seperti “peningkatan kualitas SDM” atau “peningkatan infrastruktur,” seharunya bisa memberikan parameter yang jelas untuk mengukur keberhasilan, Tanpa target yang terukur dan indikator kinerja yang spesifik, sulit untuk mengevaluasi apakah program ini dapat berhasil secara konkret.
Termasuk perlu adanya perencanaan rincian anggaran yang jelas untuk mendukung berbagai inisiatif besar, seperti pembangunan infrastruktur atau program peningkatan keterampilan. Ketiadaan informasi ini bisa saja menyebabkan kendala dikemudian hari.
2. Tantangan Geografis Seharusnya Ditekankan dalam visi misi:
Faktor geografis yang kompleks dan distribusi penduduk yang tersebar luas di Nunukan seharusnya menjadi fokus penting dalam rencana pembangunan. Namun, rencana ini belum sepenuhnya memperhitungkan tantangan logistik dan biaya yang mungkin muncul akibat infrastruktur yang sulit dijangkau, terutama di wilayah perbatasan dan pedesaan.
Meskipun ada rencana terkait peningkatan konektivitas, perlu adanya gambaran sederhana mengenai strategi untuk mengatasi akses yang terbatas di wilayah terpencil atau dan pedalaman termasuk antar desa.
3. Perlu memperhatikan Sektor Industri Modern:
Misi berfokus pada pertanian, perikanan, dan UMKM, tetapi tidak ada upaya yang signifikan untuk mengembangkan sektor industri modern yang berbasis teknologi tinggi. Daerah ini berpotensi untuk mengembangkan ekosistem inovasi dan industri berbasis teknologi, yang bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Kurangnya perhatian terhadap sektor teknologi dan digitalisasi ekonomi di luar infrastruktur dasar internet bisa menjadi hambatan dalam menghadapi “era digital” yang semakin berkembang.
4. Isu Tata Kelola Pemerintahan Harusnya Memuat Solusi Kongkrit:
Rencana mengenai peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik tidak memuat solusi konkret terhadap birokrasi yang lamban atau tumpang tindih regulasi yang sering kali menghambat pelaksanaan program-program besar. Dalam banyak kasus, manajemen pemerintahan yang efisien menjadi kunci keberhasilan pembangunan, namun di sini belum dijelaskan secara rinci bagaimana upaya tersebut akan dilakukan, apakah melakukan by merid sistem birokrasi atau seperti apa.
5. Pentingnya memperkuat kerjasama antar daerah, pemerintah pusat dan oementerian terkait.
Dalam visi dan misi ini, diperlukan penekanan pada kolaborasi antar daerah di Kalimantan atau Indonesia secara keseluruhan. Padahal, kerjasama antar daerah dalam pengembangan infrastruktur. dan ekonomi bisa memberikan manfaat yang lebih luas dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang terbatas.
Kesimpulan:
“Secara keseluruhan, visi dan misi pasangan calon ini memiliki fondasi yang kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Namun, keberhasilan visi ini akan sangat bergantung pada bagaimana mereka dapat mengatasi tantangan implementasi, memperjelas target yang terukur, serta meningkatkan kolaborasi dan inovasi dalam pengembangan sektor-sektor ekonomi yang lebih modern,” tukas pria lulus Kedoktoran Ilmu Manajemen, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini. (**)
Leave a review