JAKARTA – Penutupan Lembaga Konservasi dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19, sejak akhir Maret lalu. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus memantau kondisi kesehatan dan kesejahteraan satwa. Kaidah kesejahteraan satwa antara lain ketercukupan pakan, pergerakan satwa, pemenuhan standar kandang, dan pemberian makanan tambahan, serta fasilitas karantina dan klinik satwa sesuai dengan standar.
Di Bali misalnya, pemantauan Lembaga Konservasi secara langsung terhadap perlakuan kesejahteraan satwa. Tim Media Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Bali melakukan acara Live Instagram dengan tema “SATWA KAMI BAIK-BAIK SAJA” mulai Kamis (23/4/2020). Melalui kegiatan ini, Balai KSDA Bali akan memberikan informasi aktual terkait kondisi satwa liar yang ada di Lembaga Konservasi atau Kebun Binatang yang ada di Bali.
“Sampai saat ini kondisi satwa liar yang ada di Lembaga Konservasi dalam kondisi sehat dan sudah mendapatkan perlakuan sesuai dengan kaidah kesejahteraan satwa” jelas Kepala Balai KSDA Bali, R. Agus Budi Santosa dalam keterangan persnya.
Selain itu, manusia yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan satwa juga perlu memperhatikan protokol kesehatan sesuai standar Kementerian Kesehatan. Tidak hanya itu, untuk pemeliharaan satwa agar mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan standar World Animal Health Organization (WAHO/OIE).
“Kami mendapatkan informasi bahwa protokol Covid-19 untuk manusia dan satwa liar sudah dijalankan dengan baik di Lembaga Konservasi yang ada di Bali,” tambahnya.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Indra Exploitasia menyatakan, bahwa sesuai surat edaran Dirjen KSDAE KLHK No. 4/KSDAE/KKH/KSA/4/2020 tanggal 9 April 2020, memang menginstruksikan UPT Ditjen KSDAE untuk melakukan pemantauan terhadap Lembaga Konservasi umum dan khusus, terutama terhadap aspek kesehatan dan melakukan pelaporan upaya pencegahan dan deteksi dini timbulnya penyakit infeksi baru dan zoonosis.
“Selama sepekan kedepan, kita dapat melepas kangen melihat satwa liar dengan menyaksikan live instagram setiap harinya dari sembilan Lembaga Konservasi atau Kebun Binatang berbeda,” ujarnya.
Adapun lembaga konservasi diantaranya, Bali Zoo, Bakas, Bali Bird Park dan Rimba Reptil, Taro, Taman Safari and Marine Park, Torta Benoa Eksotik, Bali Elepant Camp (Kasianan) dan Taman Kupu-kupu dan PPS Bali. Dengan innovasi Live Instagram ini, Balai KSDA Bali akan terus menampilkan konten-konten terbaru sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
“Melalui kegiatan ini pula, ‘Biarkan Kami Yang Menyampaikan Kangen Kalian Kepada Satwa Liar di Kebun Binatang, Kalian Tetap Dirumah Saja,” pungkas R. Agus Budi Santosa. (sha)