Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Mengenal Perayaan Bakar Gunung di Jepang
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir
© 2025 Facesia.com
Advetorial

Mengenal Perayaan Bakar Gunung di Jepang

redaksi
redaksi
Published: 19 Agustus 2020
Share
3 Min Read
Festival unik membakar gunung di Jepang.IST
SHARE




JEPANG memiliki festival unik yaitu membakar gunung setiap bulan Januari. Apa sih tujuannya? Bicara tentang keunikan Jepang memang tak ada habisnya. Kali ini ada tradisi membakar rumput mati Gunung Wakakusa. Tradisi ini dilakukan setiap Sabtu keempat di bulan Januari sebagai bagian dari festival Wakakusa Yamayaki.







Seperti diberitakan Oddity Central, sebenarnya tak ada yang tahu kapan persisnya pembakaran gunung itu mulai dirayakan sebagai festival. Namun orang-orang meyakini festival itu sudah dilakukan ratusan tahun. Aksi pembakaran itu dilakukan di area perbukitan Gunung Wakakusa, Prefektur Nara, Jepang yang tingginya mencapai 342 meter. Konon, pembakaran bukit itu dulunya dilakukan karena ada perselisihan batas wilayah antara dua kuil terbesar di Nara yaitu Todai-ji dan Kofuku-ji sekitar abad ke-18.

Kala itu telah dilakukan mediasi namun gagal. Akibatnya seluruh bukit dibakar. Teori lain menyebut, aksi bakar-bakaran itu merupakan cara untuk membasmi hama dan mengusir babi hutan. Akan tetapi di era modern seperti saat ini, pembakaran bukit ini menjadi tontonan menarik bagi wisatawan dari seluruh dunia.





Festival Wakakusa Yamayaki biasanya dimulai sejak pagi hari. Kegiatan akan dimulai dengan kompetisi melempar kerupuk raksasa. Kemudian sekitar pukul 5 sore, prosesi pembakaran dimulai. Rombongan akan berangkat dari daerah Tobino di Kasuga Taisha menuju Gunung Wakakusa lalu berhenti di Kuil Mizuya. Sepanjang jalan, mereka akan menyalakan obor. Setengah jam kemudian, mereka sampai di kaki gunung. Mereka pun mulai membakar rumput kering di sana.







Setelah itu, dilakukan pertunjukan kembang api selama 15 menit. Saat itu api sudah membesar dan menggerogoti rumput-rumput kering. Umumnya, dibutuhkan waktu selama 30 menit untuk dapat membakar seluruh rumput kering di Gunung Wakakusa. Waktu itu dapat lebih lama atau lambat tergantung pada kondisi rumput.







Jika rumput dalam kondisi masih basah, api akan sangat lambat membakar rumput. Sedangkan jika kondisi rumput sangat kering, api akan menjalar dengan sangat cepat. Aksi bakar-bakaran ini jelas menarik perhatian sebab api akan menerangi langit malam yang gelap. Biasanya, ratusan orang akan berkumpul di kaki Gunung Wakakusa untuk menyaksikan perayaan itu. Akan tetapi ada ribuan orang lainnya yang menyaksikan kobaran api dari Kota Nara dan titik pandang lain di sekitar Gunung Wakakusa.





Pada perayaan itu, hadir pula pemadam kebakaran yang berjaga-jaga memadamkan api bila kondisinya membahayakan. Meskipun festival ini tak ramah lingkungan, masyarakat Nara, Jepang tetap antusias mengikutinya. Apalagi tradisi ini telah dilakukan berabad-abad sehingga sulit untuk ditinggalkan.(sha)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Copy Link Print

Pencarian

Berita Terbaru

  • PKS Kaltara Dorong Generasi Muda Kenang Perjuangan Tokoh Pendiri Daerah, Soroti Jasa Almarhum dr. H. Jusuf Serang Kasim 25 Oktober 2025
  • PKS Muda Tarakan Ziarah ke Kediaman Pendiri Kaltara, dr. H. Yusuf SK, Jadikan Teladan Semangat Kepemimpinan 25 Oktober 2025
  • Kapolda Kaltara Hadiri Upacara Peringatan HUT ke-13 Provinsi Kaltara 25 Oktober 2025
  • Pemuda ICMI Kaltara Dorong Diplomasi Multitrack dan Kolaborasi Langsung ke Kementerian untuk Perlindungan PMI 25 Oktober 2025
  • Danlanud Anang Busra Perkuat Sinergi TNI-Polri dengan Kunjungan Hangat ke Kapolda Kaltara 24 Oktober 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL

Berita Terhangat

ADVETORIALWISATA

Ketua Komite III DPD RI Kunjungi Baloy Mayo

15 Maret 2023
WISATA

Obyek Wisata yang Wajib Dikunjungi di Tarakan, Baloy Mayo Amiril Pengiran Djamaloel Qiram

7 Maret 2023
NEWSWISATA

Besok, Kawasan Wisata Ratu Intan Pantai Amal Dibuka Untuk Umum, Harga Tiket Masuk Rp 10 Ribu

16 Februari 2023
NEWSWISATA

Iraw Tengkayu Masuk dalam 100 Kalender Event Nasional Pariwisata Indonesia

7 Oktober 2022
Previous Next
Facesia.comFacesia.com
© 2025 Facesia.com
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?