TARAKAN – Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos) Tri Rismaharini mengenalkan program baru Kementerian Sosial yaitu Pahlawan Ekonomi Nusantara untuk keluarga penerima manfaat penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH).

Hal tersebut diungkapkan Mensos Risma saat melaksanakan kunjungan kerja di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Rabu (25/1/2023).
“Ini rangkaian kunjungan kita ke Kaltara dan hari ini terakhir kita di Tarakan, kita akan ketemu dengan KPM mencoba mengenalkan program baru Pahlawan Ekonomi Nusantara kepada penerima manfaat supaya mereka punya kapasitas keuangan yang lebih bukan hanya sekedar bansos (bantuan sosial),” jelas Risma.

Baca juga: https://facesia.com/dapat-bantuan-walker-sumaning-terima-kasih-ibu-mensos/
Mantan Walikota Surabaya ini mengatakan bahwa Provinsi Kaltara memiliki sumber daya alam yang luar biasa, jika masyarakat tidak mengolahnya maka ada orang lain yang akan mengolah dan sangat disayangkan.
“Jika ada orang lain yang tertarik untuk mengolah (SDA) itu sayang sekali, itu bisa dibuat home industri kecil-kecil, karena jika home industri itu bergerak maka akhirnya bergerak semua dampak ekonomi lebih merata,” ujarnya.
Menurutnya, dengan banyaknya kegiatan home industri kecil-kecil serta pengolahan produk jadi dari bahan baku di Kaltara maka perputaran ekonomi akan menjadi lebih panjang, tentu nilai ekonomi juga bertambah.
Baca juga: https://facesia.com/biaya-haji-naik-rp-30-juta-hasan-basri-nilai-terlalu-tinggi/
Dengan SDA yang cukup besar di Kaltara, Risma mengatakan sangat tertarik untuk bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat dengan program Pahlawan Ekonomi Nusantara.
Risma menegaskan Kemensos tidak hanya memberikan santunan kepada keluarga yang kurang beruntung namun bagaimana mereka bisa keluar dari lingkaran kemiskinan.
Dalam kesempatan ini, kegiatan yang juga dihadiri Anggota DPR RI Deddy Sitorus dan Walikota Tarakan Khairul, Risma secara simbolis menyerahkan bantuan sosial atensi sebesar Rp 150.688.182 kepada penerima manfaat yang terbagi menjadi bantuan aksesibilitas, bantuan dukungan pemenuhan hidup layak, pengembangan kewirausahaan, perlengkapan sekolah dan bantuan uang.(*)