Polres Nunukan dan SIP Beri Bantuan Sembako
NUNUKAN – Ibu Cello, warga di Jalan Hasanuddin RT 10, Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kaltara harus menahan lapar seharian lantaran tak punya uang. Persediaan sembako sudah habis sama sekali. Listrik pun sudah dua hari tidak menyala.
Keadaan seperti ini bukan kali pertama ia rasakan. Ibu lansia yang tinggal bersama anak dan cucunya ini harus bertahan ditengah himpitan ekonomi yang sulit. Ia hanya bekerja sebagai pengikat rumput laut atau yang lebih dikenal dengan mabettang.
Dari hasil mabettang, Ibu Cello biasanya memperoleh upah sekitar Rp 50.000 per hari. Uang inilah yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari bersama keluarga kecilnya termasuk biaya angkutan umum ke tempat ia bekerja.
Mengetahui hal tersebut, Kanit SPK I Bripka Achmad Jaelani, S.H. dan Personil Polres Nunukan Polda Kaltara beserta Komunitas Sahabat Intruders Peduli menyambangi kediaman Ibu Cello. Kedatangan mereka dengan tujuan memberikan bantuan berupa sembako.
“kondisi beliau sangat memprihatinkan, listriknya sudah 2 hari tidak menyala karena pulsa atau token listrik habis. Ibu Cello pun belum makan seharian karena sudah tidak ada uang. Ketika tim sahabat intruders peduli bersama Polres Nunukan berkunjung kerumahnya, ia hanya duduk menangis melihat kedatangan kami,” kata Jaelani.
Berdasarkan informasi dari Ibu Cello, lanjut Jaelani, upah yang diperoleh dari mabettang kerap kali tidak mencukupi kebutuhan keluarganya. Terkadang mereka hanya memakan nasi putih saja, bahkan tidak jarang mereka tidak makan sama sekali dalam sehari.
“Dengan umur yang sudah tua, ibu ini juga harus menempuh jarak kurang lebih 10 KM ke tempat kerja. Jika ada warga yang berbaik hati, terkadang ia diberikan tumpangan. Tapi tak jarang juga ia harus naik angkutan umum pulang pergi. Ini akan menambah pengeluarannya selain kebutuhan makan dan lainnya,” ungkapnya.
Selain usia yang sudah renta, Ibu Cello juga mengalami cedera patah tulang akibat kecelakaan setelah pulang kerja. Meski demikian, ia harus tetap ikut berkerja untuk menyambung hidup. Ketika ditanya mengenai bantuan, ia menuturkan belum ada hingga saat ini.
“Dari keterangan beliau, belum ada bantuan yang di terima dari pihak manapun. Untuk itu kami akan segera berkoordinasi dengan pemerintah dalam hal ini Dinas Sosial Kabupaten Nunukan. Sebab dengan kenaikan BBM banyak dampak yang ditimbulkan. Yang lebih buruknya lagi, harga rumput laut selaku mata pencarian beliau kian menurun,” kata Irmanzah, sekertaris sahabat intruders peduli.(sha)