TARAKAN – Meski perayaan Natal tahun ini digelar di tengah pandemi Covid-19, jemaat Gereja Katolik Paroki Santa Maria Imakulata Kota Tarakan tetap merayakan Natal dengan khidmat. Tak lupa, jemaat menerapkan protokol kesehatan dalam ibadah Natal yang digelar Jumat (25/12) lalu tersebut.

Bahkan, demi menerapkan protokol kesehatan, jemaat terpantau menjalankan ibadah hingga di luar gereja agar tetap menjaga jarak satu sama lain. Meski demikian, ibadah yang dimulai pukul 08.00 Wita ini tetap berjalan khidmat meski jaga jarak diberlakukan guna cegah penyebaran Covid-19.
Seorang jemaat, Julius (37) mengaku, pandemi Covid-19 membuat perayaan Natal berjalan tidak seperti biasa. Tak hanya di gereja, tahun ini dia juga tidak dapat mengunjungi orangtua untuk merayakan natal bersama.

“Iya sangat terasa (pengaruh Covid-19). Kelihatannya natal ini tidak seramai sebelumnya meski jemaat gereja membludak. Tapi sampai sekarang saya belum merasakan nuansa Natal seperti biasa,” ungkap Julius usai ibadah.

Sementara itu, Pastor Gereja Katolik Paroki Santa Maria Imakulata Kota Tarakan, Antonius Andri Atmaka menerangkan, sejauh ini perayaan ibadah Natal di gereja yang dia pimpin berjalan cukup khidmat. Dalam ibadah tersebut pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat, sehingga seluruh jemaat dapat mengikuti ibadah dengan baik.
“Kami memberlakukan 2 gelombang. Pertama pagi dan kedua jam 4 sore. Kami sangat bersyukur hari ini masih bisa menjalankan ibadah. Semua ini atas izin Tuhan,” jelasnya.
Antonius juga berterima kasih kepada aparat serta organisasi kemasyarakatan yang mengamankan proses pelaksanaan ibadah. Sehingga ia berharap petugas selalu diberi kesehatan dan kemudahan dalam tugas selanjutnya.
“Kami selalu berdoa para aparat TNI Polri, dokter, perawat, mereka yang bekerja berhubungan langsung dengan masyarakat tetap dilindungi oleh Tuhan, diberikan kesehatan dan kekuatan dan kami juga selalu mengarahkan jemaat untuk terus mengikuti protokol kesehatan. Di gereja, kami selalu dan setiap sudut disediakan hand sanitizer dan juga untuk cuci tangan. Datang harus mencuci tangan, masuk gereja harus menggunakan hand sanitizer,demikian juga ketika pulang diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi penumpukan,” tukasnya.
Ia juga menegaskan, pihaknya telah mengingatkan para jemaat untuk tidak menggelar open house. Ia menjelaskan, hal itu sesuai instruksi pemerintah dalam mencegah Covid-19.
“Kami akan merayakan Natal di rumah kami masing masing. Tentu bersama saudara dan kerabat yang dekat. Tapi kunjungan atau open house itu tidak dilaksanakan,” imbuhnya. (*/da)