NUNUKAN – Sukses diusia muda mungkin menjadi impian semua orang. Memiliki banyak penghasilan tanpa harus menjadi pegawai kantoran atau karyawan. Bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dari hasil kerja keras menjadi kebanggan sendiri.
Di era milenial saat ini, banyak generasi muda yang memilih untuk belajar bisnis sejak dini. Salah satunya pemuda yang bernama Djiorezi Silawane. Ia merupakan Mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Trisakti. Meski memiliki latar belakang pendidikan hukum namun pemuda ini lebih tertarik di dunia bisnis.
Pemuda yang akrab disapa Djio beranggapan, bahwa berwirausaha itu, tidak cuma mendapatkan income bagi pelaku usaha, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan. “Saya senang dengan berwirausaha karena bisa membantu daerah mengurangi angka pengangguran kan,” katanya.
Banyak yang mengira bahwa pengusaha adalah jalur karir yang sangatlah gampang dan mudah dijalani. Itu bagi mereka yang melihat dari sisi keberhasilan. Namun faktanya, perjalanan yang ditempuh oleh para pebisnis itu sangat berat. Banyak dari mereka yang memulai dari nol harus dihadapkan dengan kegagalan. Namun, tak ada kata menyerah sebelum sukses itu diraih.
Meski baru dua tahun merintis di dunia bisnis, Djio termasuk pemuda yang gigih dalam bekerja. Ia terjun ke dunia bisnis karena termotivasi dari perkembangan bisnis di kota-kota besar dan negara maju. Dimana, sebagian besar pemuda sudah mulai mandiri sejak masih umur belasan tahun.
Melihat dari latar belakang, Djio bukanlah berasal dari keluarga pebisnis, tapi ia memiliki keinginan yang kuat untuk terjun ke dunia bisnis. “Bapak saya bukan pebisnis, tetapi saya senang dan termotivasi dengan pemuda yang ada di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Rata-rata pemuda di kota tersebut sukses dengan bisnis mereka sendiri,” jelasnya.
Melihat peluang saat ini, pemuda ini memilih terjun di bisnis kuliner. Dengan membuka sebuah kafe yang beralamat di Jalan TVRI, RT.02 Nunukan Timur, Kalimantan Utara. Ia menggunakan konsep semi temporary. Dan ini menjadi daya tarik bagi kawula muda yang menjadi target pelanggannya.
Bermodalkan nekat dan sedikit tabungannya, pengusaha kafe termuda se Kabupaten Nunukan ini berhasil memperkejakan 3 orang karyawan. Kini, Djio mampu membiayai kuliahnya dengan penghasilan sendiri.
“saya bersyukur bisa mengurangi beban kedua orang tua saya,” ungkapnya.
Dimoment perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke 75 tahun ini, Djio mengajak seluruh pemuda perbatasan khususnya yang berada di Nunukan, Kalimantan Utara, untuk bersama sama menjadi pemuda perbatasan yang supportive dan kreatif.
“Saya mempunyai harapan besar untuk pemuda yang ada di Nunukan, tinggal dan hidup di perbatasan bukan menjadi penghalang untuk kita bisa maju. Kemandirian ekonomi penting untuk menjadi perhatian, karena generasi pemuda yang nantinya akan menjadi tulang punggung bangsa Indonesia,” ungkapnya.
“Pemuda yang akan bertanggung jawab atas tongkat estafet kepemimpinan. Maka dengan tanggung jawab yang begitu besar maka saat ini kita harus mulai dari tahapan paling kecil dulu. Berangkat dari kesadaran dan optimisme yang kuat pasti akan menghasilkan kemajuan yang pesat untuk Kabupaten Nunukan,” pesannya.(san)