NTARANG – Ratusan warga hadir dalam pertemuan yang digelar tokoh-tokoh adat Dayak Lundayeh Kabupaten Malinau di Pulau Sapi, Kecamatan Mentarang, Minggu malam (29/09/2024). Kegiatan pertemuan yang berjalan lancar itu diisi penyampaian pandangan sejumlah tokoh di tahun pemilihan kepala daerah (pilkada).
Paulus Belapang, kepala Lembaga Adat Dayak Lundayeh Malinau mengatakan, Calon Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) nomor urut 3, Dr. Yansen TP, M.Si, bagi masyarakat Lundayeh sebuah keharusan untuk dimenangkan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kaltara 2024. Maka memastikan dukungan ke Yansen yang berpasangan Mayjen TNI Purn. H. Suratno, S.I.P, M.I.Pol, dengan datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 27 November 2024 dan mencoblos nomor 3.
“Figur Pak Yansen sudah tak diragukan lagi. Beliau berhasil menjadi pemimpin, khususnya di Malinau. Apa yang dikerjakan selama ini akan diterapkan di kepemimpinannya kemudian,” ujar Paulus.
Dr. Hendris Damus, M.Si, tokoh masyarakat Lundayeh Kaltara lainnya, mengatakan Yansen telah dikenal luas hingga nasional. Yansen dinilai sebagai seorang politisi nasional. “Beliau ini seorang birokrat tulen, politisi. Beliau juga sebagai akademisi. Beliau ini sudah termasuk tokoh nasional. Mengapa begitu? Di zaman beliau memimpin, Malinau menjadi magnet ketika menerapkan kebijakan, memberikan kepercayaan kepada RT dan desa di saat itu (2011-2021). Banyak pemerintah daerah dari berbagai provinsi kemudian belajar ke Malinau. Dana desa lebih dulu di sini. Membangun dari bawah. Dana desa Rp 1-2 miliar, dan lancar. Begitu seterusnya, anggaran naik,” ulas mantan sekretaris kabupaten Malinau ini.
Hendris melanjutkan, suatu ketika dalam pemerintahan Yansen di Malinau, pemerintah pusat bahkan sempat menguji kebijakan membangun dari bawah.
“Tiba saat kementerian datang. Kemudian dipresentasikan. Sampai kementerian tuh enggak yakin, apa yang disaksikan di Malinau. Karena isu yang berkembang di pusat, enggak percaya ke pemerintahan desa. Enggak sampai dua bulan datang menteri melihat. Kemudian setelah melihat, dan yakin benar pemerintahan desa bisa membangun. Terbitlah buku tentang desa itu,” kata Hendris lebih jauh.
Dikatakan, kebijakan yang sama akan dibawa beliau di kepemimpinan Yansen-Suratno di provinsi pada 2024-2029. “Kalimantan Utara akan berkembang pesat. Beliau memahami dengan baik, bagaimana membangun. Beliau tumbuh di Tarakan, lahir di Kabupaten Nunukan, Malinau juga begitu. Berkarier di Bulungan. Jadi semua wilayah, sudah beliau pahami. Yang kita inginkan bagaimana Kalimantan Utara bisa membangun pesat. Apalagi kita hari ini ada IKN di Kalimantan Timur. Mudah-mudahan masyarakat dapat mendukung prestasi dan gagasan ini. Sehingga apa yang dikerjakan beliau selama kepemimpinannya dapat berjalan maksimal,” harap penerima Satyalancana Karya Satya 30 tahun dari Presiden Joko Widodo pada 2016 ini.
Marson R. Langut, ketua Tim Relawan YESS Kabupaten Malinau juga mengungkap hal yang sama. Menurutnya, tak ada keraguan untuk tak memenangkan Yansen-Suratno. Yansen memiliki bukti kepemimpinan yang dapat dirasakan banyak orang.
“Beliau bisa jadi gubernur. Beliau punya bukti. Imbauan bagi masyarakat, khususnya etnis Lundayeh, kami harus mendukung. Kalau masyarakat di Tarakan, Nunukan, Bulungan dan Tana Tidung sudah mendukung, kenapa kami tidak mendukung,” ajaknya.
“Kami yakin beliau ini, beliau berpikir nasionalis. Memimpin keberagaman selama 10 tahun di Malinau. Semua diberi kesempatan. Tabu beliau itu bicara agama atau suku. Kaltara rumah kita (gagasan Yansen) menyentuh bagi semua. Beliau membuat program, baik itu di tingkat RT, kegiatan keagamaan, pendidikan, petani, nelayan, petambak dan semua sektor. Kaltara rumah kita, tak sekadar tagline,” tegasnya. (agg)