Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Wajah Ekonomi Kita di Tengah Pandemi
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TVFACE TVFACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
© 2015 Facesia.com | All Rights Reserved.
Advetorial
OPINI

Wajah Ekonomi Kita di Tengah Pandemi

redaksi
redaksi
7 Mei 2020
Share
SHARE

Oleh : Badiul Hadi
Manager Riset Seknas FITRA

PANDEMI Covid-19 (Corona) mengancam stabilitas ekonomi dunia, tak terkecuali perekonomian Indonesia. Dan berimbas pada perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional, inflasi dan defisit anggaran negara. Perlu adanya upaya penyelamatan dan pemulihan perekonomian termasuk dunia usaha dan masyarakat yang terdampak. Secara lebih luas, resesi dunia tidak bisa lagi dielakkan. Bahkan negara-negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat, China, India, Prancis, dan Brazil juga disibukkan dengan aktivitas menghentikan persebaran corona dan penanganan ekonomi.

Persebaran corona telah menjangkiti lebih adari 200 negara, dan krisis ekonomi sudah didepan mata. Banyaknya negara yang menerapkan lockdown menjadi sinyalemen perekonomian dunia akan mengalami guncangan yang sangat kuat. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan kerugian akibat pandemi virus corona (covid-19) akan mencapai 9 triliun dollar AS pada 2020-2021, atau setara Rp 144.000 triliun (kurs Rp 16.000 per dollar AS). Angka yang bombastis. Karena itu, seluruh elemen harus bahu-membahu melawan Corona. Semakin lama corona mewabahi dunia, maka semakin remuk kondisi perekonominan dunia.

Yang paling mengkhawatirkan krisis akan menghantam sektor riil yang saat ini menjadi tumpuan hidup sebagain besar masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Sektor itu diantaranya usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan sektor pariwisata. Negara-negara yang memiliki ketergantungan pada sektor pariwisata akan mengalami dirupsi yang luar biasa. Sementara itu, negara berkembang seperti Indonesia akan mengalami pelambatan pertumbuhan ekonomi, investasi tidak akan berjalan sesuai harapan, modal asing akan banyak keluar karena kekhawatiran pada kondisi ekonomi global, dan tekanan mata uang.

Kondisi diatas, menggambarkan kepada kita semua bahawa dampak yang ditimbulkan oleh corona ini bukan isapan jempol. Pertanyaannya kemudian adalah, bagaimana kondisi perekonomian Indonesia di tengah pandemi corona? Pertanyaan ini terdengar sederhana, namun sulit untuk dijawab ditengah ketidakpastian kondisi.

Perekonomian Indonesia
Ancaman dampak corona ini akan sangat lama, terlebih bagi negara seperti Indonesia. Namun, dalam catatan sejarah perekonomian Indonesia memiliki daya tahan yang baik meski gempuran resesi dunia yang hebat. Krisis dunia selama ini, mampu dihadapi oleh Indonesia, bahkan diprediksi Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi baru dunia. Tahun 2023 diprediksi perekonomian Indonesia masuk daftar 6 negara dengan ekonomi kuat dunia. Tidak cukup disitu,tahun 2030 Indonesia diprediksi akan menjadi negara kekuatan ekonomi terkuat ke 4 mengalahkan Brazil dan Inggris.

Sayangnya krisis dampak dari corona tidak seperti krisis-krisis sebelumnya dimana sektor riil seperti UMKM tidak terdampak. Bahkan diyakini pada krisis-krisis ekonomi yang lalu UMKM sebagai juru selamat bagi perekonomian Indonesia, karena sektor formal yang terdampak secara langsung. krisis kali ini, juru selamat perekonomian Indonesia justru tergoncang hebat, karena UMKM yang paling terdampak, bahkan banyak gulung tikar karena aktivitas ekonomi mandek.

Perekonomian Indonesia mengalami kotraksi, tercermin banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) atau kalau tidak boleh dengan istilah tersebut kita bisa menggunakan istilah “dirumahkan”, angka pengangguran akan meningkat bahkan diprediksi Indonesia akan menerima pengangguran baru sebanyak 3 juta orang samapai dengan 8 juta orang. Dan kondisi ini juga dibarengi jumlah penduduk miskin, diperkirakan lebih dari 6 juta orang miskin baru dampak dari corona.

Terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa pertumbuhan ekonomi memgalami pelambatan, pada semester I 2020 pertumbuhan ekonomi Indoensia sebesar 2,97 persen, sementara pada semester I 2019 pertumbuhan ekonomi Indoensia diangka 5,07 persen. Perekonomian Indonesia mengalami kontraksi sebesar 2,41 persen. Pertumbuha ekonomi menurut lapangan usaha ditopang oleh jasa keuangan dan asuransi yang paling rendah sektor pertanian. Jika dilihat dari sisi pengeluaran kontribusi terbesar pengeluaran konsumsi pemerintah sebesar 3,74 persen.

Dengan situasi diatas, pemerintah perlu melakukan upaya yang lebih serius, terutama dalam penanganan setidaknya untuk jangka menengah. Pemerintah perlu melakukan akselarasi bantuan kepada masyarakat miskin dan sektor riil yang saat ini mengalami guncangan. Pemerintah perlu membangun ketahan ekonomi nasional, dengan membangun ketahanan ekonomi berbasis masyarakat atau komunitas. Menghidupkan Kembali lumbung pangan komunitas, pasar komunitas, dan usaha bersama komunitas. Karena ketahanan ekonomi berbasis komunitas inilah sebenernya yang menjadi identitas bangsa. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a review

Leave a Review Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

Pencarian

Berita Terbaru

  • Koperasi Merah Putih Selumit Jadi Percontohan Nasional, Olah Limbah Nelayan Jadi Produk Bernilai Tinggi 4 Juli 2025
  • Kapolda Kaltara Jalin Silaturahmi Lewat Eksibisi Minisoccer dengan Wartawan dan Komnas HAM 4 Juli 2025
  • Kapolda Kaltara Terima Kunjungan Komnas HAM RI, Perkuat Sinergi Penegakan HAM di Kaltara 4 Juli 2025
  • PT Migas Kaltara Jaya dan Medco E&P Tandatangani Perjanjian Pengalihan PI 10% Wilayah Kerja Tarakan 4 Juli 2025
  • Fokus Infrastruktur Pendidikan di Bulungan, Pemkab Alokasikan 24,7 Miliar 4 Juli 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL
© 2025 Facesia.com | All Rights Reserved.
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir