MALINAU – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Malinau, Wempi W. Mawa mengajak seluruh kader agar tak termakan upaya adu domba di tengah kontestasi pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024. Baik pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Malinau maupun Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) 2024.
Hal terbuat ia sampaikan dalam kegiatan konsolidasi pengurus DPC Partai Demokrat Malinau dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kaltara di Sekretariat DPC Partai Demokrat Malinau di Jalan Raja Alam, Malinau Kota, Selasa sore (01/10/2024).
“(Upaya) adu domba menjadi peluang menghancurkan kita. Kerjakan bagian yang harus dikerjakan. Fokus pada tujuan kita. Kita pasti menang,” ujar Calon Bupati Malinau ini, Selasa (01/10/2024).
Seperti diungkap Wempi, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat menunjuk dua kader untuk bertarung di pilkada di Kaltara. Ia sendiri di Pilkada Malinau sebagai calon bupati, kembali berpasangan dengan Jakaria. Keduanya dikenal dengan sebutan WIRA (Wempi-Jakaria) dan mendapat nomor urut 1. Sementara Dr. Yansen TP, M.Si, ketua DPD Partai Demokrat Kaltara diamanahkan sebagai calon gubernur Kaltara. Diketahui Yansen berpasangan dengan Mayjen TNI Purn. H. Suratno, S.I.P, M.I.Pol yang merupakan Komandan Korem 092/Maharajalila pertama. Di Pilgub Kaltara, pasangan yang kental disebut YESS ini mendapat nomor urut 3.
“Partai telah memanggil dan memerintah dua kader. Maka lakukan yang terbaik secara berjenjang. Baik di tingkat kabupaten dan tingkat provinsi. Saya telah diamanahkan oleh DPP berjuang bersama di Kabupaten Malinau. Bersama seluruh koalisi yang ada, bahkan partai di luar DPRD Kabupaten Malinau. Oleh sebab itu, satu tugas yang diberikan kepada saya, memenangkan kembali pilkada di Kabupaten Malinau,” sebut Wempi.
“Demikian juga ketua DPD (Yansen TP) juga diberikan kepercayaan oleh DPP pada Pilkada Kaltara. Semua kader menyatu membangun komunikasi agar konsolidasi berjenjang dilakukan di tingkat desa, kecamatan untuk langkah-langkah kemenangan kita semua. Seluruh kader dapat mempersiapkan bagaimana cara untuk menang. Setuju? WIRA di Malinau. YESS!!! Kaltaraaa, rumah kita,” demikian Wempi meneriakkan semangat para kader Demokrat Malinau.
Disampaikan Wempi, kaderisasi akan terus berjalan. Proses kaderisasi tidak melalui lompatan yang tidak pasti. Tetapi melalui sebuah proses yang butuh kesabaran. “Fokus pada capaian. Bagi kader-kader punya hak yang sama, dan bisa mempersiapkan jadi pemimpin berikutnya. Setuju? YESS,” ungkap Wempi.
Menurutnya, militansi tak perlu ditanya. Semua kader tahu tugas dan tanggungjawabnya. “Pada saat kita dipanggil untuk melakukan sebuah perjuangan, seluruh kader paham apa yang dikerjakan. Kabupaten Malinau kita berhasil. Tidak hanya di pilkada, tapi juga pada pesta demokrasi Pileg 2024. Jika ini bisa kita rawat kebersamaan ini, lebih dari separuh sudah kita dapatkan (pilkada). Tinggal bagaimana kita berkolaborasi dan saling percaya dan tak termakan adu domba. Adu domba peluang menghancurkan kita. Kerjakan bagian yang harus dikerjakan. Fokus pada tujuan kita. Kita pasti menang,” urainya.
Ia juga mengingatkan agar kader dapat pro aktif dalam hal sosialisasi. Media sosial menjadi wadah sosialisasi yang mudah dijangkau.
“Alat media sosial, salah satunya paling praktis, dan dilakukan dengan bertanggung jawab sehingga menjadi inspirasi bagi orang lain. Hari ini dibutuhkan keteladanan, spirit, bukan menjatuhkan dan mencaci maki. Keteladanan akan semakin banyak pengikutnya. Kalau kita tidak bisa mengelola media sosial, ada orang-orang di sekitar kita bisa membantu. Ini juga bagian dari strategi,” tukasnya. (*)