Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • BERANDA
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: WhatsApp Kehilangan Jutaan Pengguna Efek Kebijakan Baru
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • BERANDA
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir
© 2025 Facesia.com

WhatsApp Kehilangan Jutaan Pengguna Efek Kebijakan Baru

redaksi
redaksi
Published: 25 Januari 2021
Share
4 Min Read
Foto: DW (News)
SHARE

JAKARTA – Kebijakan baru WhatsApp yang disampaikan secara tidak tepat telah mendorong jutaan penggunanya migrasi ke layanan alternatif seperti Telegram dan Signal. Dilansir dari laman The Guardian, Senin (25/1/2021), akibat eksodus besar-besaran itu memaksa WhatsApp menunda penerapan kebijakan baru tersebut. Sedianya mulai berlaku 8 Februari diundur menjadi hingga 15 Mei guna mensosialisasikan kepada pengguna soal perubahan yang mereka buat.

Tapi ibarat nasi sudah jadi bubur, pindahnya pengguna ke layanan tetangga tidak terbendung. Selama tiga minggu pertama Januari, Signal sudah memperoleh 7,5 juta pengguna secara global. Sementara Telegram telah mendapatkan 25 juta pengguna baru.

Perusahaan analitik App Annie menunjukkan WhatsApp jatuh dari deretan teratas aplikasi yang diunduh di banyak negara. Di Inggris misalnya, WhatsApp melorot dari posisi delapan ke urutan 23 pada 12 Januari. Sementara Signal yang pada 6 Januari belum masuk 1.000 aplikasi teratas meroket menjadi nomor satu hanya dalam tiga hari saja.

Niamh Sweeney, Direktur Kebijakan Publik WhatsApp untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, mengatakan kepada Komite Urusan Dalam Negeri Inggris bahwa eksodus besar-besaran belum lama ini diyakini terkait dengan pembaruan persyaratan layanan perusahaan. Pembaruan dimaksudkan untuk melakukan dua hal: mengaktifkan serangkaian fitur baru seputar perpesanan bisnis, dan ‘membuat klarifikasi dan memberikan transparansi yang lebih besar’ seputar kebijakan perusahaan yang sudah ada sebelumnya.

“Tidak ada perubahan pada berbagi data kami dengan Facebook di mana pun di dunia,” tegas Sweeney.

Sayangnya dalam postingan yang viral, yang ironisnya menyebar luas lewat WhatsApp, menyebutkan kalau kebijakan privasi malah memberikan hak untuk membaca pesan pengguna dan menyerahkan informasi tersebut ke perusahaan induknya, Facebook.

“Kami ingin memperjelas bahwa pembaruan kebijakan tidak mempengaruhi privasi pesan Anda dengan teman atau keluarga dengan cara apa pun,” kata WhatsApp.

Direktur of Market Insoghts App Annie, Amir Ghodrati, mengatakan jenis peralihan dalam aplikasi perpesanan dan jejaring sosial ini bukanlah hal yang aneh. Karena sifat dasar aplikasi sosial dan bagaimana fungsi utamanya melibatkan komunikasi dengan orang lain.

“Perkembangannya sering kali dapat bergerak cukup cepat, berdasarkan peristiwa terkini. Kami telah melihat permintaan yang meningkat selama beberapa tahun terakhir untuk pesan terenkripsi dan aplikasi yang berfokus pada privasi,” ujarnya.

Dilanjutkan Ghodrati, pergeseran ke aplikasi perpesanan yang lebih berfokus pada privasi telah dibangun sebelum kasus WhatsApp ini. Aplikasi perpesanan yang menyediakan fitur privasi mengalami pertumbuhan keterlibatan terbesar pada paruh pertama tahun 2020.

“Aplikasi ini melihat rata-rata 30% lebih banyak pengguna aktif daripada alternatif,” ujarnya.

Aplikasi seperti Signal, Telegram, Wickr, dan WhatsApp menawarkan fitur privasi mulai dari transfer data terenkripsi ujung ke ujung hingga ‘pesan yang merusak diri sendiri’.

Ironisnya, dalam beberapa hal WhatsApp sebenarnya lebih fokus pada privasi daripada pesaingnya, Telegram. WhatsApp jadi yang pertama menerapkan enkripsi end-to-end guna mencegah penyedia layanan untuk dapat mengakses pesan pengguna yang tersetting secara default untuk setiap obrolan kecuali antara pengguna dan bisnis besar.

Sementara Telegram hanya mengaktifkan enkripsi ujung-ke-ujung untuk obrolan rahasia, sebuah opsi yang harus dipilih sendiri oleh pengguna untuk setiap kontak. Obrolan semacam itu “dimaksudkan untuk orang yang menginginkan lebih banyak kerahasiaan daripada orang kebanyakan”, jelas layanan tersebut dalam FAQ.(int/sha)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Copy Link Print

Pencarian

Berita Terbaru

  • Beasiswa Kaltara Unggul Cair Pertengahan Desember 2025 2 Desember 2025
  • Perpusnas RI Donasikan 100 Buku, Dorong Peningkatan Minat Baca Warga Binaan Lapas Tarakan 2 Desember 2025
  • Ranperda Kesejahteraan Sosial Kaltara Disosialisasikan, Jamin Validitas Data dan Payung Hukum Bantuan 2 Desember 2025
  • ana Tidung Akselerasi Kualitas Layanan Publik Melalui SP4N-LAPOR 2 Desember 2025
  • HUT ke-54 KORPRI di Tana Tidung: Serukan Persatuan ASN untuk Wujudkan Indonesia Maju 2 Desember 2025

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL

Berita Terhangat

GAYA HIDUPTEKNOLOGI

Modena Home Center Ekspansi Hingga ke Bagian Tengah Indonesia

23 Juni 2022
TEKNOLOGI

Alasan Xiaomi Masuk Daftar Hitam AS Akhirnya Terungkap

9 Maret 2021
TEKNOLOGI

Tencent-ZTE Nubia Bakal Rilis Ponsel Gaming Layar 165Hz

9 Maret 2021
TEKNOLOGI

IPhone Meledak, Apple Kena Tuntut Ganti Rugi

5 Maret 2021
Previous Next
Facesia.comFacesia.com
© 2025 Facesia.com
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?