Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Wilayah Kabudaya dan Krayan Butuh Perhatian Serius
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TVFACE TVFACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
© 2015 Facesia.com | All Rights Reserved.
Advetorial
DPRD NUNUKAN

Wilayah Kabudaya dan Krayan Butuh Perhatian Serius

redaksi
redaksi
16 Juni 2025
Share
SHARE

NUNUKAN – Anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Donal, S.Pd, meminta pemerintah pusat dan pemerintah provinsi membuka mata terhadap kondisi wilayah perbatasan, khususnya di daerah pemilihan (Dapil) Empat atau Kabudaya dan Krayan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Menurut Donal, pemerintah belum sepenuhnya hadir menjawab kebutuhan dasar masyarakat di wilayah perbatasan, masih banyak kecamatan yang terisolasi karena akses jalan belum tembus hingga hari ini.

“Tiga kecamatan di dapil saya, akses jalannya masih sangat memprihatinkan, setiap tahun banjir dan longsor, tapi belum ada respons konkret dari pemerintah,” ujar Donal Senin (16/6/2025) di kantor DPRD Nunukan.

Donal menyebut pemerintah pusat dan provinsi seharusnya memberikan perhatian kepada daerah perbatasan karena wilayah tersebut merupakan garda terdepan negara.

Sayangnya, menurut dia, kebijakan yang ada saat ini justru memperlihatkan adanya kesenjangan sosial.

“Kalau tidak turun langsung ke lapangan, bagaimana mau tahu kondisi riil? Data tidak bisa didapat dari belakang meja. Negara harus hadir langsung,” tegasnya.

Ia juga menyoroti kurangnya kunjungan pejabat pemerintah pusat ke wilayah perbatasan, termasuk desa-desa yang berbatasan langsung dengan wilayah Malaysia seperti Keningau dan Sarawak.

Kunjungan semacam itu, kata Donal, penting untuk melihat langsung persoalan yang dihadapi masyarakat.

“Kalau wilayah strategis seperti perbatasan saja diabaikan, ini menunjukkan ada diskriminasi pembangunan. Pemerintah harus berhenti melihat dengan ‘kacamata kota’,” katanya.

Donal menambahkan, wilayah perbatasan memiliki potensi budaya dan sejarah yang kuat, termasuk keberadaan kerajaan dan nilai adat yang masih lestari.

Potensi tersebut bisa dikembangkan jika mendapat dukungan infrastruktur yang memadai.

“Pemerintah jangan cuma fokus ke pembangunan ekonomi di pusat kota. Perbatasan juga punya kontribusi besar terhadap negara, apalagi dari aspek geopolitik dan keamanan,” ujarnya.

Ia meminta agar pemerintah segera mempercepat pembangunan jalan dan infrastruktur dasar di wilayah perbatasan, termasuk pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya, ketertinggalan harus segera diatasi agar masyarakat tidak termarginalkan.

Donal mengaku prihatin karena aspirasi masyarakat perbatasan sering kali tidak sampai ke telinga pemerintah pusat.

Padahal, warga perbatasan sangat berharap hadirnya negara dalam kehidupan sehari-hari mereka.

“Jangan tunggu masyarakat kecewa. Kita semua punya tanggung jawab menjaga keutuhan NKRI, termasuk dengan memuliakan wilayah perbatasan,” pungkasnya.

Sebagai wakil rakyat, Donal berkomitmen untuk terus menyuarakan kepentingan masyarakat perbatasan.

Ia berharap pemerintah pusat dan provinsi segera mengambil langkah konkret untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat yang selama ini terpinggirkan.

“Buka mata! Wilayah perbatasan bukan beban, tapi aset penting bangsa yang butuh perhatian serius.” tegas Donal. (**)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a review

Leave a Review Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

Pencarian

Berita Terbaru

  • Begini Saran DPRD Kaltara Terkait Limbah PT PRI 24 Juni 2025
  • Ditpolairud Polda Kaltara Gelar Upacara Tabur Bunga di Laut 24 Juni 2025
  • Kapolda Kaltara Hadiri Rakerprov KONI Prov. Kaltara Tahun 2025 24 Juni 2025
  • Ketua PURT DPD RI Kecam Serangan AS ke Iran 24 Juni 2025
  • Komisi III DPRD Kaltara Kembali Tinjau Ipal PT PRI, Tidak Temukan Adanya Pencemaran Lingkungan  24 Juni 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL
© 2025 Facesia.com | All Rights Reserved.
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir