Facesia.comFacesia.comFacesia.com
Font ResizerAa
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Reading: Anak-anak Terancam Jadi Buruh Selama Pandemi
Share
Font ResizerAa
Facesia.comFacesia.com
  • FACE TVFACE TVFACE TV
  • OFFICIAL
  • HUKRIM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • NASIONAL
  • INTERNASIONAL
  • ADVETORIAL
Search
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
  • ADVETORIAL
    • PEMPROV KALTARA
    • PEMKOT TARAKAN
    • PEMKAB BULUNGAN
    • PEMKAB NUNUKAN
    • PEMKAB MALINAU
    • PEMKAB TANA TIDUNG
  • DPRD
    • DPD RI
    • DPRD KALTARA
    • DPRD TARAKAN
    • DPRD BULUNGAN
    • DPRD NUNUKAN
    • DPRD MALINAU
    • DPRD KTT
  • TNI POLRI
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • FACETIGASI
  • OPINI
  • FACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIALFACE TV OFFICIAL
Follow US
© 2015 Facesia.com | All Rights Reserved.
Advetorial
INTERNASIONAL

Anak-anak Terancam Jadi Buruh Selama Pandemi

redaksi
redaksi
21 September 2020
Share
Redwan (7) bekerja di sebuah pabrik balon di pinggiran kota Dhaka, Bangladesh.
SHARE

NEW DELHI – Anak-anak terancam dipekerjakan jadi buruh dan risiko mereka terjebak dalam jerat perbudakan meningkat selama pandemi COVID-19. Hal ini dikatakan Peraih Nobel Perdamaian, Kailash Satyarthi, sebagaimana dipantau Senin.

Satyarthi merupakan seorang warga India yang selama 40 tahun mengabdikan dirinya menolong korban perbudakan dan perdagangan manusia.

Satyarthi khawatir seluruh usahanya akan sia-sia mengingat adanya pandemi menyebabkan perekonomian terpuruk sehingga menjadikan anak-anak rentan dipekerjakan oleh industri demi menekan ongkos produksi.

“Ancaman terbesar yang kita hadapi, jutaan anak-anak kemungkinan kembali terjebak dalam jerat perbudakan, perdagangan orang, pekerja anak, dan pernikahan anak-anak,” kata Satyarthi, yang menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada 2014 karena ia berusaha menghentikan perdagangan anak dan pekerja anak-anak di India.

Kebijakan karantina dan pembatasan akibat COVID-19 menyebabkan perekonomian di banyak negara, termasuk di India, terpuruk. Akibatnya, jutaan orang terjun dalam jurang kemiskinan sehingga memaksa para orang tua memaksa anak-anaknya ikut bekerja.

Menurut Organisasi Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), jumlah pekerja anak di India berkurang sampai 10,1 juta jiwa selama beberapa tahun terakhir, tetapi masih ada beberapa dari mereka yang jadi korban.

Di banyak wilayah India, anak-anak dapat ditemukan bekerja di ragam jenis industri, antara lain di pabrik pembakaran batu bata, pabrik karpet, garmen, sektor domestik, pertanian, perikanan dan pertambangan.

Organisasi buatan Satyarthi, yang didukung oleh kepolisian, bulan lalu menyelamatkan puluhan anak perempuan saat aparat keamanan menggeledah tempat pengolahan udang di wilayah barat India.

“Sekali anak-anak itu jatuh pada jebakan, mereka dapat dipaksa jadi pekerja seksual, dan diselundupkan dengan mudah. Ini ancaman lain yang harus segera diantisipasi pemerintah,” kata dia.

Satyarthi menambahkan ia meyakini kekerasan seksual terhadap anak-anak juga meningkat selama pandemi.

“Saya tidak akan berhenti meskipun tersisa satu orang anak yang masih jadi korban perbudakan … artinya ada yang salah dengan pemerintah, ekonomi, dan di masyarakat, kita harus memastikan tidak ada satu orang anak pun yang tertinggal,” kata Satyarthi.(sha)

Print Friendly, PDF & Email
Share This Article
Facebook Email Print
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Leave a review

Leave a Review Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Please select a rating!

Pencarian

Berita Terbaru

  • Sasar Pedagang Kaki Lima di Jalan Mulawarman, BI Kaltara Edukasi Ciri Keaslian Uang Rupiah dan Penggunaan QRIS  23 Mei 2025
  • Terdakwa Rya Gustav Diputus 4,8 Tahun Penjara, Kasus Korupsi Rumah Sakit Pratama Bunyu 23 Mei 2025
  • Satgas Premanisme Satreskrim Polres Tarakan Amankan 41 Jukir Tak Berizin 23 Mei 2025
  • DPC TIDAR Bersama DPC Partai Gerindra Kota Tarakan Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Korban Kebakaran  22 Mei 2025
  • Wakil Gubernur Kaltara Hadiri Sarasehan Kebangsaan di MPR RI 22 Mei 2025
- Advertisement -

Advetorial

PT PRI Bekali Mahasiswa UBT di Acara Seminar K3 
ADVETORIAL
MODENA Perkenalkan Chest Freezer Terbaru, Solusi Andal untuk Berbagai Sektor Usaha
ADVETORIAL
PRI Peduli: Gelar Pengobatan Gratis dan Bagikan Bingkisan Natal
ADVETORIAL
Perayaan Nataru di Gereja HKBP Tarakan Berlangsung Semarak, Gubernur Ajak Warga Kaltara Tingkatkan Toleransi dan Kerjasama
ADVETORIAL
© 2025 Facesia.com | All Rights Reserved.
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Policy
  • Redaksi
  • Karir